ANDA menderita asma? Bila iya, usahakanlah dari sekarang mengambil langkah penyembuhan. Sebab, sebanyak 70% penderita akan mengalami gangguan tidur obstruktif (OSA) setelah delapan tahun mengidap asma.
Hal tersebut berdasarkan hasil penelitian terbaru American Thoracic Society International Conference. Dijelaskan bahwa OSA merupakan kondisi di mana napas seseorang sejenak berhenti saat malam hari, yang pada akhirnya mengganggu kualitas tidurnya. Tak hanya itu, bila tak segera ditangani risiko penyakit jantung, stroke, dan depresi menjadi ancaman yang nyata.
"Kendati para peneliti masih mencari bukti penegasan lain, apakah memang asma membuat seseorang mengalami gangguan tidur nantinya. Tetapi para peneliti berpandangan, kondisi itu bisa terjadi, dan salah satunya dampak negatif rutin memakai inhaler pada penderita asma. Di mana kondisi ini membuat peredaran lemak di sekitar leher terganggu, hingga melemahkah saluran napas. Dan tekanan serangan asma juga bisa menyebabkan saluran napas bagian atas rusak," jelas Mihaela Teodorescu, MD, penulis penelitian tersebut dari University of Wisconsin, seperti dikutip Menshealth.
Mihaela menambahkan, untuk dapat mencegah risiko gangguan tidur, usahakan mempertahankan berat badan pada tingkat ideal, tidak merokok dan berolahraga secara teratur. Bila gangguan tidur sudah sudah mengganggu kelancaran rutinitas harian Anda, segeralah berkonsultasi dengan dokter. (tty)
»
0 comments:
Post a Comment