KEBIASAAN mengonsumsi makanan cepat saji merupakan bagian dari gaya hidup tidak sehat. Kebiasaan ini juga menjadi salah satu penyebab penyakit kanker usus besar.
Junk atau makanan cepat saji sangat minim kandungan serat. Sehingga membuat seseorang kerap mengalami sembelit atau konstipasi yang menjadi awal mula penyakit membahayakan tersebut. Karenanya, mulailah pola hidup sehat dengan menghindari makanan siap saji.
"Masyarakat lebih senang memilih makanan cepat saji, imbasnya banyak orang mengalami konstipasi (masalah pencernaan) yang memicu kanker usus besar. Apalagi kalau Anda tidak suka makan buah dan sayur, kecanduan merokok, kurang minum air putih," tutur Dr. dr. Ari Fachrial Syam SpPD-KGEH, FACG dalam acara yang bertemakan Waspada Sembelit Kronis dan Komplikasinya, di Cocorico Cafe, Bandung, Sabtu, 1 Juni 2013
Tak hanya itu, dr Ari juga menuturkan, ancaman penyakit kanker usus besar akan semakin bertambah apabila gejala tersebut disepelekan.
?Masyarakat banyak yang menyepelekan gangguan ini, dan lebih memilih berobat bila penyakitnya sudah akut. Padahal itu salah, dan bisa menjadi memperparah keadaan nantinya,? imbuhnya.
Lebih lanjut, Sekretaris Jenderal Perkumpulan Gastrienterologi Indonesia (PGI) itu menambahkan, saat ini populasi kanker usus besar terus meningkat. Bahkan, kanker usus besar di Indonesia menduduki urutan ketiga sebagai kanker yang sering diidap masyarakat.
"Dari 100 ribu populasi di Indonesia,19.1 persennya terjadi pada laki-laki. Sedangkan 15.6 persen dialami oleh wanita. Hal ini sendiri seperti yang sudah terungkapkan oleh penelitian oleh Dr. dr. Murdani Abdullah, SpPD-KGEH, FACG ( ketua komisi penelitian PB PGI), dan kawan-kawan. Tentu ini sangat mengkhawatirkan dan harus segera diambil penanganan yang tepat bila sudah lama mengalami gangguan pencernaan, apalagi gangguan yang sudah berlarut-larut," tutupnya. (Fik)
(tty)
»
0 comments:
Post a Comment