KONSTIPASI atau susah buang air besar sudah umum terjadi, dan ternyata populasi terbanyak itu lebih banyak dialami wanita.
Adapun hal ini seperti yang dijelaskan oleh Dr. Dr. Ari Fachrial Syam SpPD-KGEH, FACG selaku Sekretaris Jenderal Perkumpulan Gastrienterologi Indonesia (PGI). Ia menjelaskan alasan wanita lebih rentan mengalami sembelit atau konstipasi dikarenakan wanita relatif kurang memiliki aktivitas fisik yang cukup, kurang meminum air putih, kurang mengonsumsi makanan berserat, dan juga kurang makan buah dan sayuran.
Terdata dari temuan Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo (RSCM) bahwa memang wanita lebih banyak mengalami sembelit dibanding pria.
"Ini berdasarkan data yang saya dapatkan dari RSCM. Ditemukan bahwa sebesar 10,8 persen atau 129 orang yang mengalami sembelit terjadi pada wanita. Sedangkan pada pria hanya sebesar 7,2 persen atau sebanyak 87 orang," ujar Dokter Ahli Penyakit Dalam di RSCM dalam acara yang bertemakan Waspada Sembelit Kronis dan Komplikasinya, di Cocorico Cafe, Bandung, Sabtu, 1 Juni 2013.
Alasan mengapa populasi mengalami sembelit diduduki pertama oleh wanita dikarenakan wanita mudah memikirkan sesuatu, lalu menjadi beban pikirannya dan membuahkan depresi.
Dalam ilmu medis, sambung dr. Ari, gangguan masalah pada otak seperti depresi pasti memperburuk fungsi kerja organ tubuh, salah satunya usus besar.
"Wanita lebih senang memakai hati atau akal? Lebih senang pakai hati kan. Inilah yang akhirnya membuat wanita mudah depresi. Sedang depresi atau gangguan psikologi memengaruhi aktivitas kerja usus besar. Inilah jawaban, mengapa wanita lebih muda mengalami. Atau dalam perkiraan saya, perbandingan wanita dan laki-laki mengalami sembelit itu 60 dengan 40 persen-lah," terangnya. (ind) (tty)
»
0 comments:
Post a Comment