Thursday, June 20, 2013

Galakkan Kantin Sehat, 100 Kepsek Diberikan Edukasi

Galakkan Kantin Sehat, 100 Kepsek Diberikan EdukasiBILA dapur merupakan sumber nutrisi seorang anak, kantin sekolah ialah sumber nutrisi anak kedua. Namun sayangnya, kantin sekolah masih banyak yang jauh dari higienis, padahal itu rentan membuat anak mudah terkena penyakit.

Hal ini berdasarkan hasil pengawasan terhadap Pangan Jajanan Anak Sekolah( PJAS) oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM) selama 2006-2010. Hasil secara keseluruhan BPOM menunjukan 40 sampai 44 persen jajanan anak sekolah belum memenuhi syarat, salah satunya disebabkan kurang higienisnya kantin. Padahal rendahnya kualitas PJAS dapat memperburuk status gizi  daya tahan tubuh anak sekolah.

Kondisi itulah yang akhirnya BPOM dan Sunlight Plus Bakteri akhirnya menyelenggarakan kampanye yang bertema " Kantin Higienis Sunlight". Kampanye yang bertujuan mengedukasi pentingnya kantin sekolah yang sehat, dan salah satunya hadir dalam bentuk seminar yang melibatkan seratus kepala sekolah dan seratus sekolah dasar yang tersebar di wilayah Jakarta hari ini.

Tujuan dari dilaksanakan acara sendiri ialah mencegah bahaya yang ditimbulkan dari kantin yang tak higienis terhadap kesehatan anak. Pasalnya kantin merupakan penyedia makanan dan minuman sering dimakan anak selain di rumah, dan bila kantin tak sehat tak ayal bisa jadi sumber penyakit anak.

"Anak-anak itu belum memiliki daya tahan tubuh yang sempurna. Jadi kantin merupakan ujung tombak dari upaya melindungi anak terutama saat di sekolah. Hal ini sendiri karena kantin merupakan penyedia makanan dan minuman yang dimakan anak. Dan bahayanya ialah bila makanan itu tercampur mikroba dari hewan, manusia dan benda-benda lainnya. Sehingga tak jarang membuat anak jadi sakit, entah berawal dari sakit perut, diare, atau bahkan bila daya tahan tubuh anak sedang rendah bisa menyebabkan anak tipus. Karena itu pencegahan dan membebaskan makanan dan minuman dari hal yang merusak kesehatan anak sangat penting, yakni melalui perawatan peralatan masak dan makan  dengan baik dan benar," kata Dr. Nurrahmiati, MKM selaku pakar kesehatan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dalam acara yang bertema Kantin Higienis Sunlight, di Hotel Le Meridien, Jl. Sudirman, Rabu (20/6/2013).

Senada dengan hal itu Dr. Roy A. Sparringa, M App.Sc selaku Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya BPOM menegaskan, bahwa kantin yang berkualitas dan sehat ialah kunci kesehatan anak, namun hal itu tak akan kunjung bisa berhasil bila tak ada campur tangan kepala sekolah atau manajeman yang saling gotong royong.

"Kantin sehat bisa terwujud, asal pihak sekolah terutama kepala sekolah dan pihak-pihak terkait mau komit dan menjalaninya bersama-sama. Di mana pengendalian terkontaminasi makanan bisa dilakukan kontrol kualitas air, ventilasi, pengelolaan air limbah, tempat sampah, tempat cuci tangan dan piring, tempat penyimpanan alat makan dan masakan, lingkungan tempat cuci peralatan makan dan masak dan kehigienisan penjualnya. Dan bila dari semua elemen itu sudah terpenuhi dan higienis, hal itu sudah merupakan cerminan kantin sehat. Atau yang terpenting ialah cukup melindungi kesehatan anak Anda saat di sekolah," tutupnya. (tty)

»

0 comments:

Post a Comment