PENGGUNAAN tembakau di Indonesia beberapa tahun terakhir sangat meresahkan. Bahkan pada 2012, lebih dari 190 ribu rakyat Indonesia meninggal karena penyakit yang berhubungan dengan tembakau.
Hal ini pun diperkuat dengan penelitian dari Global Adult Tobacco Survey (GATS) dan Badan Pusat Statistik (BPS), National Institute of Health Research and Development (NIHRD), serta Kementerian Kesehatan. Dari data yang ada, kira-kira dua pertiga (67 persen) laki-laki dewasa dan 2,7 persen perempuan dewasa adalah perokok.
GATS juga menemukan fakta bahwa lebih dari 85 persen rakyat dewasa terpapar asap rokok di restoran. Sedangkan lebih dari separuh, terpapar karena asap rokok dalam ruang tempat bekerja dan lebih dari 78 persen disebabkan asap rokok dalam rumah.
Kini, iklan imbauan bahaya rokok terbaru akan diluncurkan secara resmi pada hari ini yang akan ditayangkan di beberapa stasiun televisi nasional dan YouTube selama empat Minggu, seperti dikutip dari siaran pers World Lung Foundation yang diterima redaksi Okezone, Jumat (3/10/2014).
Peluncuran iklan tersebut adalah bagian dari kampanye yang diusahakan pemerintah Indonesia bersama World Lung Foundation, untuk memaksimalkan promosi bahaya merokok dan dampaknya bagi masyarakat bukan perokok.
Penelitian menunjukkan bahwa peringatan grafis adalah salah satu cara yang efektif untuk membuat orang berhenti merokok. Ini adalah salah satu strategi M-P-O-W-E-R dari Badan Kesehatan Dunia WHO untuk mengurangi konsumsi tembakau.
WHO M-P-O-W-E-R Policy Package terdiri dari Monitor penggunaan tembakau dan kebijaksanaan prevensi; Proteksi terhadap asap rokok; Offer, pertolongan untuk berhenti merokok; Warn, peringatan tentang bahaya merokok; Enforce, memberlakukan larangan iklan rokok, promosi & sponsorship; Raise, meningkatkan pajak rokok.
Penggunaan tembakau adalah penyebab utama kematian di dunia sekarang. Ini juga dapat bekontribusi pada lebih dari lima juta kematian setiap tahun atau satu dari 10 penyebab kematian di dunia yang dapat dicegah. (fik)
»
0 comments:
Post a Comment