Lima Mitos & Fakta tentang Toilet Umum

PARANOID tentang bakteri dan virus bersembunyi di toilet umum? Yuk, cari tahu kebenaran tentang apa yang Anda khawatirkan, yang mungkin hanya mitos.

Toilet umum dapat menjadi tempat yang tidak menyenangkan, bisa juga dikatakan, tidak sehat? Ahli mikrobiologi, James Scott, dari University of Toronto Dalla Lana School of Public Health mengungkapkan fakta-fakta tentang toilet umum untuk menghapuskan rasa ketakutan Anda, seperti disitat dari Besthealthmag.

Lebih mudah terjangkit penyakit di toilet umum daripada tempat lain
Sebuah anggapan menyatakan bahwa, "Lift akan menjadi tempat lebih berbahaya daripada toilet umum." Alasannya, virus beredar dalam ruangan kecil dan berventilasi buruk, padahal digunakan banyak orang.

Sebagian besar toilet umum kini sudah luas dan berventilasi baik. "Fakta tersebut menampik anggapan bahwa toilet umum menuarkan virus dari satu orang ke orang lain," kata Scott.

Virus dan bakteri yang mengintai di toilet, seperti E. coli dan norovirus, berasal dari kotoran saat tidak benar mencuci tangan. Kotoran ini kemudian menempel pada tangan orang lain dan digunakan untuk makan hingga tertelan. Kedengarannya menjijikkan, tapi Scott mengatakan bahwa untuk orang yang sehat, virus dan bakteri ini 'hanya' menyebabkan gejala tidak menyenangkan dari flu perut.

Menutupi toilet dengan tisu atau handuk kertas sebelum Anda duduk adalah ide baik
Pernyataan tersebut benar. Community-Associated Methicillin Resistant Staphylococcus Aureus (CA-MRSA), bakteri yang resistan terhadap obat baru, dalam beberapa populasi, dapat ditularkan melalui kulit dan menyebabkan infeksi kulit.

"Masuk akal karena salah satu tempat di mana bakteri ingin bersembunyi adalah pada penutup toilet," tambah Scott.

CA-MRSA juga dapat bertahan hidup pada permukaan penutup toilet dalam jangka waktu lama. Jadi, sementara risiko tertular CA-MRSA dari toilet sangat rendah, lebih baik mencari aman daripada menyesal kemudian.

Menekan tombol air sebelum Anda duduk membuat toilet lebih bersih
Ini benar, air yang tergenang di toilet duduk untuk sementara adalah lingkungan ideal bagi bakteri untuk berkembang biak. "Jika Anda duduk untuk buang air kecil, Anda menekan tombol lalu menciptakan kabut yang membawa bakteri dari air yang tergenang," kata Scott.

Ketika air menguap, bakteri menjadi kabut/debu yang dapat Anda hirup saat bersamaan menarik napas. Menekan tombol air sebelum Anda duduk (flushing) mampu membersihkan 'mangkuk' dan membuang beberapa bakteri.

Cuci tangan di toilet umum kontraproduktif karena permukaannya ditutupi bakteri
Adalah mitos bahwa cuci tangan yang benar, bahkan di toilet umum kotor, meningkatkan kebersihan Anda. Berikut adalah cara mencuci tangan dengan baik:
1. Basahi tangan dengan air hangat.
2. Taruh sedikit sabun cair di tangan Anda.
3. Gosokkan kedua tangan selama 20 detik untuk menghasilkan busa. Berhati-hatilah menggosok pergelangan dan punggung tangan, sela-sela jari dan bagian bawah kuku Anda.
4. Bilas tangan dengan air mengalir selama setidaknya 10 detik.
5. Ambil handuk kertas untuk sepenuhnya mengeringkan tangan Anda. Gunakan handuk itu untuk mematikan keran. Jangan menyentuh keran dengan tangan Anda yang bersih.
6. Ambil sepotong kertas handuk baru lalu gunakan untuk membuka pintu toilet umum.

Lebih aman menyiram toilet dengan kaki daripada tangan
Ini mitos. "Jika ada sesuatu di toilet umum yang memiliki banyak bakteri di atasnya, itu adalah pegangan toilet," kata Scott.

Namun, ia tidak menyarankan untuk Anda menekan tombol toilet (flushing) dengan kaki. "Ada risiko lebih besar untuk cedera akibat tergelincir dan jatuh jika Anda berdiri dengan satu kaki untuk menyiram toilet. Lebih aman gunakan gumpalan kertas toilet untuk menekan tuas itu," tambahnya. (ftr)

»

Posted in: