MIDDLE East Respiratory Syndrome (MERS) Coronavirus kini tengah menjadi perbincangan seluruh dunia. Bagaimana tidak, virus yang pertama kali ditemukan di Arab Saudi 2012 silam itu telah menewaskan lebih dari 100 orang di seluruh dunia sejak kemunculannya. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu Anda ketahui tentang MERS CoV.
MERS CoV menular
Arab Saudi sejauh ini telah melaporkan sekitar 378 kasus dan 107 kematian terkait dengan MERS CoV. Tetapi setidaknya 14 negara lain telah melaporkan terdapat warga negaranya yang terinfeksi, diantaranya Mesir, Yordania, Kuwait, Qatar, Uni Emirat Arab, Tunisia, Malaysia, Perancis, Yunani, Italia, Inggris, Filipina, dan yang terbaru Amerika Serikat.
Menurut the U.S. Centers for Disease Control (CDC) and Prevention virus ini dapat menular dari orang ke orang melalui kontak jarak dekat. Tetapi, CDC juga memperkirakan MERS CoV ditularkan ke manusia dari hewan unta.
MERS CoV mematikan
Menurut data World Health Organization (WHO), sekitar sepertiga dari orang-orang yang didiagnosis tertular MERS CoV telah meninggal dunia. Sebagian besar kasus MERS CoV melibatkan orangtua dan orang-orang yang memiliki kondis medis sebelumnya.
Gejala seperti flu
Gejala MERS CoV sangat mirip dengan flu seperti demam dan batuk. Tetapi, yang perlu Anda ketahui MERS CoV dapat menyebabkan seseorang mengalami diare dan sesak nafas, serta pneumonia hingga gagal ginjal.
Kemungkinan besar dari unta atau kelelawar
Masih banyak spekulasi mengenai dari mana awal penularan MERS CoV hingga kini masih menjadi misteri. Menurut the U.S. Centers for Disease Control (CDC) and Prevention para ilmuwan menduga bahwa MERS CoV berasal dari hewan unta dan kelelawar di Arab Saudi yang menunjukkan hasil positif saat diuji coba.
Belum ada vaksin pengobatannya
Meskipun MERS CoV sudah menyebar begitu luas ke berbagai negara, namun belum ada pengobatan untuk mengobati virus ini. Menurut the U.S. Centers for Disease Control (CDC) belum ada vaksin yang ampuh untuk mengatasi MERS CoV, orang yang terdiagnosis hanya diberikan terapi suportif untuk mengatasi berbagai gejala infeksi, demikian sebagaimana dilansir Abcnews.
(ren)
»
0 comments:
Post a Comment