WISATAWAN atau orang yang berkunjung ke beberapa negara di Timur Tengah nampaknya harus berusaha tidak terlalu dekat dengan unta. Terlebih lagi setelah dilaporkan 26 kasus baru Middle East Respiratory Syndrome (Mers) di Arab Saudi, menjaga jarak dengan hewan khas Timur Tengah mungkin bisa mencegah dari terinfeksi MERS.
Hal ini seperti disampaikan ilmuwan bidang hewan di Uni Emirates Arab (UAE), Dubai, The Scientific Director of the Central Veterinary Research Laboratory (CVRL) Prof. Wernery. Dirinya menyarankan wisatawan untuk menghindari kontak dengan unta setelah menyimpulkan bila beberapa unta kemungkinan besar telah menjadi sumber corona virus yang menyebabkan MERS.
?Unta dapat mengirimkan CoV (Corona Virus) ke manusia ketika berada pada jarak yang dekat. Lendir dari hidung ketika unta bersin dan di mata unta mengandung strain virus yang sama ditemukan dalam beberapa orang yang terinfeksi,? ujar Prof. Wernery, dikutip Khaleejtimes.
Selain itu, Prof Wernery juga menyarankan kepada para wisatawan dan penduduk setempat harus menahan diri untuk menyentuh dan mencium unta. Dianjurkan pula untuk menjaga jarak sekitar 10 meter ketika para wisatawan hendak mengambil foto hewan berpunduk tersebut, terutama di peternakan.
?Kini, merawat unta harus menggunakan sarung tangan dan masker ketika menyentuh mereka. Selain itu, peternak harus menahan diri untuk menyentuh unta ketika mereka sedang bersin atau flu berat, dan harus memberi tahu dokter mengenai seberapa banyak lendir unta,? imbuhnya.
Meskipun begitu, penularan kasus MERS menurut Prof. Wernery yang paling umum adalah antara manusia ke manusia, terutama infeksi yang terjadi di rumah sakit. Namun pada intinya, sekarang tidak memiliki keraguan bahwa ada hubungan antara virus dan unta, yaitu dari lendir bukan dari kotorannya.
(tty)
»
0 comments:
Post a Comment