DAYA tahan tubuh memengaruhi virus yang ingin masuk dalam tubuh, termasuk virus korona. Oleh karena itu, para jemaah haji disarankan tidur yang berkualitas untuk menjaga daya tahan tubuhnya.
Hal itu sesuai penjelasan dari Dr.dr. Ari Fahrial Syam, SpPD, K-GEH, FINASIM, MMB, FACP, Ketua dari Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. Dia menjelaskan bahwa biasanya para jemaah umroh begitu sampai di Arab Saudi sering langsung memfokuskan diri dengan ibadah, sehingga jam tidur pun ikut terpotong. Padahal, hal tersebut hal itu bisa memicu virus korona berkembang.
"Berapa banyak orang yang saat tiba di sana inginnya langsung ke masjidil haram? Hampir rata-rata begitu, padahal daya tahan tubuh menurun. Ini juga berlaku bagi yang pergi haji, harus berhati-hati," katanya dalam acara konferensi pers tentang "Informasi seputar MERS? di Kantor PB PAPDI lantai 3, Jakarta Pusat, (9/5/2014)
Jamaah haji diusahakan tidur minimal enam jam sekali. Hal tersebut bertujuan untuk menimalisir risiko virus korona dengan mudah masuk ke dalam tubuh.
Tak hanya itu, kebiasaan para jemaah untuk berbelanja makanan juga sebaiknya dibatasi dan cukup fokus pada kegiatan ibadah. Sebab, tatap muka dengan banyak orang di tempat tertutup juga memudahkan virus menyebar. Selain itu yang tak kalah pentingnya adalah mengonsumsi makanan tepat waktu dan bernutrisi agar kekebalan tubuh tetap bagus.
"Biasanya para jemaah itu disediakan makanan, dan menunya juga berasal dari Indonesia. Jadi, saran saya makanlah makanan itu, perbanyak makan buah seperti jeruk, dan sayuran. Hindari dulu makanan yang manis-manis dan berlemak," terangnya.
(ren)
»






0 comments:
Post a Comment