KEMENTERIAN Kesehatan Arab Saudi kembali melaporkan lima kematian baru akibat virus Middle East Respiratory Syndrome (MERS). Dengan demikian, korban tewas akibat virus MERS di Arab Saudi saat ini mencapai 168 orang.
Korban tewas tersebut, tiga di antaranya berada di Jeddah. Mereka adalah dua pria, masing-masing berusia 67 tahun dan 55 tahun, serta seorang wanita berusia 80 tahun. Sedangkan dua lainnya yakni pria berusia 71 dan 77 tahun, masing-masing di Riyadh dan Madinah.
Pakar penyakit infeksi, Dr Amesh Adalja dari University of Pittsburgh Medical Center, mengatakan bahwa risiko terbesar MERS adalah menjadi epidemi global. Ironisnya, petugas kesehatan mempunyai risiko tertinggi untuk terinfeksi MERS dibandingkan masyarakat umum. Pasalnya, mereka sering bepergian dari suatu tempat ke tempat lainnya dan kontak langsung dengan pasien.
?Seseorang yang terinfeksi MERS dapat menunjukkan gejala dari 5 sampai 14 hari, itu lebih dari cukup untuk menularkan ke orang lain tanpa terdeteksi, dan petugas kesehatan memiliki risiko tertinggi dibandingkan masyarakat umum,? katanya, seperti dilansir Gulftoday, Senin (19/5/2014).
Meski begitu, Dr Adalja menambahkan bahwa tidak banyak yang bisa dilakukan otoritas kesehatan masyarakat, sekalipun petugas kesehatan. Terpenting bagi mereka adalah memahami tentang MERS serta memiliki kesadaran yang tinggi terkait gejala-gejalanya.
Sementara itu, sejak pertama kali ditemukan, Kementerian Kesehatan Arab Saudi mengumumkan jumlah korban terinfeksi virus ini sudah mencapai 529 orang. (fik) (ftr)
»
0 comments:
Post a Comment