PENDIDIKAN moral, budi pekerti, karakter, dan agama mulai digalakkan seiring banyaknya kasus kekerasan anak, baik kekerasan seksual ataupun anak sebagai korban dan pelaku. Orangtua juga diminta tidak lupa memperkuat mental anak secara rohani, salah satunya dengan ajaran agama.
Wakil Wali Kota Depok Idris Abdul Somad sekaligus petinggi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Depok mengatakan bahwa arahan ajaran agama sejak dini, baik anak sebagai subjek atau objek, mampu menangkal pengaruh buruk lingkungan. Sebagai pendorong, kata Idris, akan menghasilkan hikmah luar biasa.
Idris menyebutkan, selain agama, sesuai ajaran Nabi dalam agama Islam, maka kebugaran melalui olahraga juga disarankan diterapkan kepada anak. Hal itu dapat membentuk keseimbangan emosional pada anak.
"Yang disunahkan adalah ajarkan anak olahraga menunggang kuda. Itu melatih keseimbangan emosi luar biasa, daya seks juga terkendali, kemudian berenang, dan memanah melatih kejantanan," ungkapnya di ruang kerjanya di Balaikota Depok, Rabu, 7 Mei 2014.
Idris menambahkan, olahraga dapat mengurangi ketegangan seseorang. Namun memang, pengaruh media teknologi juga membuat anak semakin mudah mendapatkan pengaruh negatif pornografi.
"Saya juga sering download ayat-ayat suci, misalnya, tetapi keluar berbagai pilihan situs-situs atau muncul gambar-gambar aneh, ini kejahatan teknologi begitu besar," jelasnya.
Karena itu, kebugaran jasmani akan mampu mendukung mental anak menjadi lebih terkontrol.
"Lalu ajaran Nabi lainnya, misalnya, ketuk pintu kamar orangtua pada waktu sebelum Subuh, setelah Zuhur, setelah Isya. Agar enggak nyelonong buka. Ada waktu-waktu sensitif di dalam keluarga. Agama pun kaya tentang itu, kan bisa dimodifikasi psikologi modern. Tidak melarang kembangkan ilmu itu, kita juga bisa terapkan reward dan punishment pada anak," tandasnya.
(tty)
»
0 comments:
Post a Comment