Empat Tahap Pilih Dokter Terbaik untuk si Kecil

TAK dipungkiri, kaum ibu akan merasa lebih nyaman dan yakin membawa buah hatinya ke dokter ?langganan? saat sakit, vaksinasi, atau sekadar kontrol kesehatan dan pertumbuhan fisiknya. Bahkan, saking fanatik dengan sang dokter, ada orangtua rela pulang kembali bila mendapatkan dokter yang sedang praktik bukan dokter yang biasa menangani anaknya.

Memilih dokter yang baik untuk bayi sangatlah penting. Memang, ada kalanya memilih dokter laiknya memilih kosmetik; bisa cocok, bisa juga tidak. Nah, agar tidak salah pilih dokter, hal apa saja yang perlu dipertimbangkan para orangtua? Dan, kriteria dokter seperti apa yang tepat untuk bayi?

Dr Desy Dewi Saraswati, SpA dari RSIA Evasari Jakarta mengatakan, menemukan dokter spesialis anak yang cocok bukanlah kegiatan sederhana, semudah membalik telapak tangan. Dikutip dari pernyataan Steven Dowshen, MD., dokter spesialis anak dari Wilmington, Amerika Serikat, menemukan dokter yang pas dapat mengurangi separuh kecemasan yang umumnya dirasakan para orangtua baru sehingga membuat mereka lebih percaya diri dalam merawat bayinya.

Untuk Anda, berikut empat tahap yang perlu Anda lakukan sebelum memilih dokter anak:

Kapan mulai mencari?
Ada baiknya mulai ?berbelanja? informasi mengenai dokter spesialis anak sejak tiga bulan sebelum si kecil lahir. Selain pertimbangan dari segi kepakaran, pertimbangkan pula masalah lokasi, biaya, dan sebagainya, sehingga bisa disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan Anda.

Bagaimana caranya?
Kumpulkan informasi dengan cara bertanya kepada teman dan kerabat, atau kepada perawat di rumah sakit tempat memeriksakan kandungan. Jika ada waktu, ada baiknya Anda menemui para calon dokter anak sebelum menentukan pilihan, misalnya dengan ?nebeng? teman yang sedang memeriksakan anaknya atau mengantar keponakan saat periksa ke dokter. Dengan begitu, Anda bisa menyaksikan sendiri cara dokter tersebut berinteraksi dengan pasiennya.

Rasakan suasananya
Suasana di ruang praktik dokter anak semestinya memancarkan kesan ramah dan child friendly. Perhatikan jumlah antrean pasien serta bagaimana cara staf klinik memperlakukan pasien. Adanya ruang tunggu yang berbeda antara anak-anak yang sakit dan anak sehat juga penting Anda perhatikan. Sembari menunggu, ada baiknya bila Anda memanfaatkan waktu untuk bercakap-cakap dengan sesama pasien dan meminta pendapat mereka tentang dokter yang bersangkutan.

Wawancara
Sama seperti ketika menyeleksi calon pegawai, lakukan sesi tanya-jawab singkat dengan calon dokter anak. Antara lain, tanyakan perihal kesediaannya menerima konsultasi via telepon ataupun e-mail bila diperlukan (misalnya, ketika Anda bepergian ke luar kota). Jajaki pula pendapatnya mengenai pemberian ASI, antibiotika, sirkumsisi (sunat), dan isu-isu seputar perawatan anak lainnya.

Selain memerhatikan isi jawabannya, perhatikan pula cara dokter tersebut berbicara dengan Anda. Apakah Anda merasa nyaman dengan kepribadiannya? Jika tertangkap kesan bahwa dokter tersebut seolah merasa terganggu dengan pertanyaan Anda, maka bisa jadi itu adalah sinyal penanda sudah waktunya Anda menemui calon dokter lain. (ftr)

»

Posted in: