Berat Badan Turun, Tak Cukup Olahraga & Diet

OBESITAS merupakan salah satu faktor risiko dari beberapa penyakit kronis, di antaranya penyakit jantung, diabetes, dan hipertensi. Untuk mencegah obesitas, biasanya dianjurkan untuk menerapkan pola makan yang sehat dan meningkatkan aktivitas fisik.

Tetapi, kedua hal itu saja tidak cukup untuk mencegah obesitas. Penelitian the University of Stavanger (UIS) oleh Profesor Rynjar Foss menunjukkan, stres ketika berolahraga dapat menyebabkan seseorang kurang termotivasi. Sehingga, hal ini bisa berdampak pada kelebihan berat badan.

?Sering dikatakan orang gemuk harus mengubah diet dan berolahraga untuk menurunkan berat badan. Tetapi, mereka mungkin perlu juga mengatasi stres untuk mencegah obesitas,? ujar Profesor Foss, dilansir Theforeigner, Sabtu (17/5/2014).

Penelitian ini menyertakan 17 orang kurang aktif dengan indeks massa tubuh lebih dari 35. Mereka diminta mengikuti program selama 22 minggu untuk mendukung penelitian.

Selanjutnya, para peserta penelitian menjadi lebih aktif ketika berpartisipasi dalam kegiatan olahraga, program diet dan seminar. Namun, hasil penelitian menunjukkan sebaliknya. Berat badan peserta ternyata tidak turun seperti yang diharapkan.

Para ilmuwan percaya hal tersebut berkaitan dengan hormon kortisol dalam tubuh yang disekresikan kelenjar adrenalin atau hormon stres. Tingkat stres peserta meningkat dan menunjukkan stres yang tinggi membuat penurunan berat badan tidak maksimal.

Sementara, para peserta yang masih mengikuti program pada penelitian setelah 22 minggu memperlihatkan penurunan berat badan. Hal ini karena kadar kortisol stabil, dan mereka yang mengalami penurunan berat badan memiliki kadar kortisol lebih rendah. (fik) (ftr)

»

Posted in: