Friday, May 16, 2014

Hati-Hati Perlakukan Ubun-Ubun Bayi Baru Lahir

Hati-Hati Perlakukan Ubun-Ubun Bayi Baru LahirKALAU Moms perhatikan kepala si kecil, ada bagian yang lunak, terlihat rapuh dan berdenyut. Ya, itu adalah ubun-ubun! Saking lunaknya Moms begitu ekstra hati-hati kala menyentuhnya, khawatir akan melukainya. Bagaimana ?memperlakukan? ubun-ubun bayi baru lahir?

Berikut penjelasan dari Dr. dr. Rini Sekartini, SpA (K) dari FKUI.

Fungsi Ubun-ubun

Ubun-ubun atau disebut fontanel adalah pertemuan antara tulang-tulang yang membentuk kepala. Ubun-ubun terbagi atas dua, yakni fontanel anterior dan fontanel posterior. Ubun-ubun besar atau depan inilah disebut fontanel anterior. Merupakan pertemuan sutura-garis pembentuk-sagitalis dan coronal yang masih terbuka dan berbentuk menyerupai diamond. Normalnya, berukuran 2 x 2 cm.

Sedangkan fontanel posterior, yang terletak di belakang kepalaadalah pertemuan (interseksi) tulang-tulang, antara tulang bagian belakang (occipital) dan tulang bagian tengah atas (parietal).  Biasanya ubun-ubun kecil cepat menutup, sedangkan ubun-ubun besar akan menutup sekitar usia 18 bulan. Bila terlalu cepat menutup akan menyebabkan ukuran lingkar kepala kecil dan pertumbuhan otak si kecil jadi tidak maksimal, sehingga ukuran kepala anak akan kecil. Pada saat lahir ubun-ubun masih terbuka, hal ini sehubungan dengan masih bertambah besarnya volume dan ukuran dari otak bayi. Bagian otak bayi akan sangat pesat pertumbuhannya pada 3 tahun pertama kehidupannya.


Ubun-ubun Mulai Menutup
 
Biasanya, ubun-ubun besar atau fontanel anterior, masih terbuka saat lahir, baru menutup pada usia  10-18 bulan. Rata-rata, 90 persen ubun-ubun bayi normal menutup pada usia 7-19 bulan. Untuk bayi laki-laki, rata-rata 16,3 bulan, sedangkan bayi perempuan, rata-rata 18,8 bulan. Kadang-kadang, ubun-ubun menutup sampai usia 26 bulan.
 
Sedangkan, fontanel posterior, saat lahir agak sedikit terbuka hingga 6-8 minggu, setelah itu menutup. Tapi, ada juga bayi baru lahir, ubun-ubunnya sudah menutup. Sehingga, bentuknya tidak begitu terlihat, atau biasa disebut ubun-ubun tertutup.



Kenapa Berdenyut?
 
Jangan khawatir bila Moms melihat atau merasakan ubun-ubun si kecil berdenyut. Hal ini disebabkanpada bagian dalamnya ada pembuluh darah, sehingga terlihat berdenyut, dan hal ini normal. Pada keadaan normal, ubun-ubun besar akan terlihat datar, dan bila diraba juga dalam kondisi datar.
 
Saat bayi lahir, umumnya ubun-ubunnya tidak langsung menutup. Apalagi, di bawah ubun-ubun masih terdapat jaringan, seperti kulit, lemak, lapisan selaput pelindung otak hingga cairan otak. Karena itu, ubun-ubun lembek dan berdenyut. Ubun-ubun yang gampang dilihat adalah ubun-ubun besar. Biasanya, bentuk ubun-ubun normal pada bayi, saat dipegang terasa datar atau sedikit cekung. Sebab, belum ada tulangnya.


Cermin Kesehatan si Kecil
 
Ubun-ubun besar pada kondisi tertentu dapat mencerminkan kondisi kesehatan anak. Bila ubun-ubun besar cekung (melesak ke dalam) menandakan adanya kekurangan cairan pada bayi atau bayi menderita dehidrasi berat. Sebaliknya bila ubun-ubun besar cembung menandakan adanya peningkatan tekanan intra (di dalam) susunan saraf pusat. Hal ini dapat terjadi bila bayi mengalami infeksi di otak atau ada tumor di dalam otak.
 
Bentuk ubun-ubun bisa dijadikan indikator keadaan bayi. Misalnya, bayi yang terkena diare dan mengalami dehidrasi. Biasanya, muncul tanda-tanda seperti kulit keriput, mata cekung, dan kalau ubun-ubunnya belum menutup akan terlihat cekung. Sehingga, anak harus mendapat tambahan cairan (rehidrasi), segera bawa ke dokter.
 
Sebaliknya, jika fontanelnya menonjol dan makin tegang, orangtua mesti hati-hati. Apakah ada peningkatan tekanan di dalam otak (intracranial), entah cairan dalam kepala bertambah, radang atau ada pendesakan sesuatu. Kalau terjadi hal ini, bayi membutuhkan pertolongan dokter. 


Kelainan Pada Ubun-ubun

Ada tanda-tanda lain yang musti diwaspadai orangtua. Umpamanya saja, bayi yang lahir dengan ubun-ubun kecil atau tidak ada, berarti bayi mengalami penutupan sutura terlalu dini. Maka, lingkar kepala bayi menjadi kecil yang disebut dengan microcephali. Bisa dibayangkan, otak bayi mengecil karena terdesak, akibatnya perkembangan otak tidak optimal.
 
Bisa terjadi keterlambatan anak, seperti motorik kasar, motorik halus, kemampuan berpikir, kemampuan bicara. Begitu sebaliknya, bila ubun-ubunnya membesar, bisa mengindikasikan bayi itu lahir prematur, atau bayi terkena hydrosephalus. Hati-hati bila ada kelebihan cairan, membuat jaringan otak menipis. Sehingga, perkembangan anak terhambat. Muncul pula pelbagai keluhan, misalnya sakit kepala, muntah-muntah. 


Jangan Khawatir Menyentuhnya
 
Mungkin sajaMoms termasuk orangtua yang khawatir memegang ubun-ubun bayi. Ya, itu wajar saja. Pasalnya, ubun-ubun bayi bentuknya sangat lunak dan belum ada pelindung tulangnya. Tapi, bukan berarti ubun-ubun bayi itu lemah. Sebenarnya, ubun-ubun tersebut dilapisi membran atau selaput tipis jaringan yang cukup kuat dan jaringan kulit itu kuat.
 
Lagi pula, saat menyentuh kepala, biasanya orangtua posisi tangan dengan telapak tangan yang terbuka dan mendatar, sehingga tidak berisiko terhadap ubun-ubun bayi. Tapi, lain halnya, bila ubun-ubun bayi disentuh dengan posisi tangan menusuk itu bisa membahayakan bayi. Selain terjadi luka, bisa menyebabkan infeksi. (fik)
(ftr)

»

1 comments:

ION-QQ POKER
kami dari agen poker terpercaya tahun ini
Hanya dengan deposit dan withdraw 20.000 anda sudah dapat berrmain .. di sini kami

menyediakan 4 permainan : bandar poker , play bandarQ , play domino99 dan play

poker .. tunggu apalagi gan ayo segera daftar kan diri anda dan menangkan ratusan

juta rupiah | PIN BB : 58ab14f5

Post a Comment