Monday, May 13, 2013

Diabetisi Wanita Rentan Terkena Osteoporosis

Diabetisi Wanita Rentan Terkena OsteoporosisBANYAK efek buruk bagi wanita yang terkena diabetes milletus ( DM). salah satunya rentan terkena osteoporosis.
 
Ya, kondisi itu bisa terjadi karena hormon yang biasanya melindungi organ vital tubuh mengalami resisten, khususnya tulang kaki. Sehingga membuat kekuatan tulang pun perlahan menurun  hingga rentan patah. Seperti yang diketahui bahwa osteoporosis kebanyakan dialami perempuan. Lain itu, terjadi dikarenakan gangguan metabolisme tulang, tulang menjadi rapuh dan akhirnya mudah mengalami patah tulang.
 
"Pada DM tipe satu yang biasanya sudah diderita sejak usia muda, risiko osteoporosis memang  lebih cepat dan nyata. Kondisi ini sendiri bisa terjadi akibat rendahnya hormon insulin pada pasien DM tipe satu, dimana insulin memiliki efek anabolik yang artinya membangun, termasuk dalam proses pembentukan tulang tidak berfungsi lagi," tutur dr. Dyah Purnamasari, SpPD stav Divisi Metabolik Endokrinologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dalam acara yang bertema Diabetes pada Wanita, di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Kencana, Jakarta Pusat, Senin (13/4/2013)
 
Sedangkan pada DM tipe 2, risiko osteoporosis tidak sebesar pada DM tipe 1, terutama pada DM tipe 2 yang masih baru-baru terdiagnosa
 
Lebih dalam lagi, dia menambahkan pada DM tipe dua tidak sebesar DM satu, karena pankreas yang merupakan penghasil insulin masih dapat berfungsi walau tidak optimal lagi. Kendati demikian DM tipe dua bisa  berisiko osteoporosis seperti DM tipe 1 bila seseorang telah lama menderita DM tipe 2 nya dan tidak menerapkan gaya hidup sehat.
 
Sementara, bila Anda sedang dalam kondisi itu tidak usah pesimis. Alasannya, kata dr. dyah, lewat gaya hidup sehat dan mengonsumsi obat resep dokter secara teratur risiko itu bisa menurun. Lantas, tetap bisa melakukan aktivitas harian seperti orang normal lainnya
 
"Osteoporosis dapat dihindari oleh diabetisi, syaratnya dengan perbaikan konsentrasi gula. Sebab risiko akan menurun secara sendiri bila kadar gula Anda terus normal dari waktu ke waktu," pungkasnya.
(uky)

»

0 comments:

Post a Comment