Sunday, May 19, 2013

Tubuh Anda Kurus? Waspadalah Endometriosis

Tubuh Anda Kurus? Waspadalah EndometriosisWANITA gemuk kemungkinan kecil terdiagnosis endometriosis dibandingkan mereka yang memiliki badan lebih kurus. Kok bisa?  
Hal ini sebagaimana hasil penelitian yang melibatkan 116.000 wanita dan hasilnya menjelaskan bahwa wanita yang berbadan gemuk 39 persen sedikit lebih mungkin dibandingkan yang berbobot normal mengembangkan kondisi kronis, di mana jaringan rahim tumbuh di luar rahim dan menyebabkan periode yang menyakitkan, serta berdarah.
 
?Ada hubungan yang sangat kuat antara wanita dengan infertilitas. Dengan itu, saya sarankan sebelumnya bahwa seseorang perlu menambah berat badan untuk mengurangi risiko endometriosis,? jelas Dr Divya Shah dari University of Iowa Hospitals and Clinics, Iowa City, sebagaimana dilansir Newsmaxhealth.
 
Shah dan rekan-rekannya menggunakan data dari studi jangka panjang perawat wanita yang diteliti mulai 1989 ketika mereka masih berusia 25 hingga 42 tahun. Para wanita melaporkan, tinggi dan berat badan, serta dan data mereka diperbarui diagnosa baru setiap dua tahun.
 
Antara 1989 dan 2001, sekira 5.500 dari mereka didiagnosis terkena endometriosis. Para peneliti menemukan, baik berat saat ini dan berat badan pada usia 18 tahun berkaitan dengan risiko wanita terserang endometriosis. Sehingga semakin gemuk, semakin rendah kesempatannya menderita endometriosis.
 
Selain itu, menurut penelitian yang ditulis dalam Human Reproduction mengatakan, di antara mereka yang mempunyai masalah kesuburan, khususnya, perempuan dengan indeks massa tubuh (BMI) 40 atau lebih adalah 62 persen lebih kecil kemungkinannya terkena endometriosis dibandingkan wanita dengan BMI normal.
 
Dr Steven Young yang telah mempelajari endometriosis di University of North Carolina, Chapel Hill, mengatakan bahwa banyak penelitian dan pengalaman klinis, serta menunjukkan risiko lebih tinggi pada wanita kurus.
 
"Kebingungan terbesar adalah diagnosis yang sulit dan endometriosis memerlukan pembedahan untuk diagnosis definitif," jelasnya. 
 
Oleh karena itu, mungkin ada faktor lain yang mempengaruhi, ujar Young.
 
Para peneliti sepakat masih banyak pertanyaan tentang apa yang bisa menjelaskan hubungan antara berat badan dan endometriosis, khususnya di kalangan wanita tanpa masalah kesuburan. Untuk sekarang, kata Shah, organisasi dapat membantu peneliti mencari penyebab endometriosis dan membuat dokter lebih memperhatikan endometriosis pada wanita kurus.
(tty)

»

0 comments:

Post a Comment