Friday, May 17, 2013

Sebelum Kontak dengan Pasien, Paramedis Wajib Cuci Tangan

Sebelum Kontak dengan Pasien, Paramedis Wajib Cuci TanganKAMPANYE cuci tangan, bukan lagi hal sepele dalam mewujudkan hidup bersih dan sehat. Sebab, seluruh rumah sakit saat ini wajib melakukan gerakan cuci tangan, baik bagi pasien, para medis, maupun pengunjung, mulai diwajibkan untuk mencuci tangan.  
Ketua Asosiasi Rumah Sakit Indonesia (ARSI) sekaligus Direktur Rumah Sakit Tugu Ibu Cimanggis, Depok, Peppy Firaidi mengatakan, cuci tangan menjadi paradigma baru demi keselamatan pasien. Persatuan Rumah Sakit Indonesia (PERSI) bahkan sudah mulai sejak 2008.
 
Di Amerika Serikat, kata dia, 980 ribu kasus medical error terhadap pasien setara dengan beberapa pesawat Boeing jatuh. Cuci tangan, kata Peppy, menjadi salah satu syarat akreditasi internasional.
 
"Prosedur keselamatan pasien diutamakan. Akreditasi internasional secara UU Perumahsakitan Nomor 44 tahun 2009 dijelaskan bahwa RS harus diakreditasi setiap tiga tahun sekali. UU 44 tahun 2009, dokter pun dulu bisa praktik di mana saja, sekarang cuma boleh di tiga tempat," ungkapnya di RS Tugu Ibu, Jalan Raya Bogor, Cimanggis, Depok, Jumat (17/05/2013).
 
Peppy menegaskan, seluruh anggota ARSI telah melakukan kebijakan tersebut. Jika tidak, kata dia, pasien diperbolehkan menggugat rumah sakit.
 
"Anggota ARSI semua sudah. Bidan, dokter gigi, semua sudah. Wastafel dan handscrub paling tidak diperbanyak, memang cost jadi lebih besar, tapi ini mengutamakan higienis dan keselamatan pasien," jelasnya.
 
Peppy menyebutkan, minimal dengan cuci tangan 90 persen kuman bisa mati. Cuci tangan dilakukan saat sebelum dan setelah kontak dengan pasien, kontak dengan cairan tubuh, kontak dengan sekeliling, sebelum diadakan tindakan.
 
"Hands scrub. Cuci tangan dengan air mengalir, bukan cuma dokter, pasien pun, pengunjung juga," ungkapnya.
(tty)

»

0 comments:

Post a Comment