Monday, October 6, 2014

Ilmuwan Prediksi Ebola Menyebar ke Eropa

Ilmuwan Prediksi Ebola Menyebar ke EropaVIRUS mematikan ebola diperkirakan akan menyebar di seluruh dunia. Bahkan, ilmuwan memprediksi jika virus ebola bisa menginfeksi warga dari Amerika Serikat sampai ke China dalam waktu tiga pekan.

Para ilmuwan telah memerhitungkan dengan menggunakan pola penyebaran ebola dan data lalu lintas penerbangan. Mereka memperkirakan pada 24 Oktober mendatang, ada 75 persen kemungkinan ebola akan mencapai pantai Prancis. Demikian juga dengan Belgia yang memiliki risiko penyebaran virus 40 persen, serta Spanyol dan Swiss yang masing-masing memiliki peluang sebesar 14 persen.

Angka-angka tersebut didasarkan pada data perjalanan udara berkapasitas penuh. Data yang terakhir kali dihitung pada 1 Oktober lalu akan terus diperbaharui oleh para peneliti. Tetapi, para peneliti mengatakan perhitungan tersebut akan terus berubah setiap hari.

Profesor Alessandro Vespignani dari Northeastern University di Boston, pemimpin penelitian yang karyanya diterbitkan dalam jurnal PLoS mengatakan, penemuan tersebut tidak pasti, namun menekankan adanya kemungkinan yang dapat terjadi di seluruh dunia.

"Ini hanya masalah siapa yang beruntung dan siapa yang tidak beruntung. Tapi ini tentu berbeda dengan negara-negara asal yang terkena dampak wabah ebola, demikian juga dengan angka kasusnya. Termasuk angka probabilitas pun berubah,? jelas Prof Alessandro, seperti dilansir Dailymail, Selasa (7/10/2014).

Di tempat penyebaran asalnya, virus ini menyebar dengan cepat dan diketahui telah menginfeksi 7.500 orang dan menyebabkan kematian pada 3.400 orang. Pekan lalu, ebola terdiagnosa di Nigeria, Senegal, dan Amerika Serikat dari pasien yang membawa virus demam berdarah tersebut.

Prancis adalah salah satu negara yang diprediksi paling mungkin untuk terkena berikutnya. Hal ini karena salah satu negara yang terkena dampak terburuk adalah negara berbahasa Prancis, yaitu Guinea yang merupakan negara berbahasa Prancis yang ramai dengan arus penerbangan balik.

Inggris juga terletak pada jalur penyebaran virus yang berbahaya, karena status Bandara Inggris Heathrow sebagai salah satu pusat wisata terbesar di dunia yang sering terhubung ke Nigeria. Inggris, seperti Prancis, pernah mengobati satu warganya yang dibawa pulang dan kemudian sembuh.

Peneliti mengatakan bahwa mereka yang membawa virus ke Eropa tidak tahu bahwa mereka terinfeksi. Organisasi Kesehatan Dunia WHO belum menerapkan pembatasan penerbangan udara dan terus mendorong maskapai penerbangan untuk terbang ke negara-negara epidemi.

Pasien yang terdiagnosis ebola, yang ditularkan melalui cairan tubuh, paling mudah menular virus ketika mereka telah mencapai tahap akhir. Dalam tahap tersebut, virus dapat menyebabkan perdarahan internal dan eksternal, muntah dan diare yang semuanya dapat menularkan virus.

Risiko tinggi penularan virus juga dapat terjadi pada tahap awal, terutama karena mereka tidak tahu bahwa mereka terinfeksi, dengan gejala yang berkembang dalam dua sampai 21 hari. Profesor Jonathan Ball, profesor virologi molekuler Nottingham University mengatakan banyak kasus dapat bocor meskipun screening telah dilakukan di bandara di Afrika Barat.

"Risiko virus ebola yang dibawa keluar tetap kecil, tapi ini masih menjadi risiko yang sangat nyata dan tidak akan berhenti sampai wabah ini dihentikan. Dengan demikian, virus ebola tidak hanya akan menyerang warga Afrika," tutupnya. (okz)

»

1 comments:

ION-QQ POKER
kami dari agen poker terpercaya tahun ini
Hanya dengan deposit dan withdraw 20.000 anda sudah dapat berrmain .. di sini kami

menyediakan 4 permainan : bandar poker , play bandarQ , play domino99 dan play

poker .. tunggu apalagi gan ayo segera daftar kan diri anda dan menangkan ratusan

juta rupiah | PIN BB : 58ab14f5

Post a Comment