Tuesday, September 9, 2014

Rumah Sakit di Indonesia Belum Semua Melayani Endoskopi

Rumah Sakit di Indonesia Belum Semua Melayani EndoskopiMASALAH saluran cerna sudah sangat lekat dengan masyarakat Indonesia, seperti asam lambung tinggi dan maag. Jika masalah tersebut sudah sampai kronis, maka diperlukan tindakan endoskopi.

Tindakan endoskopi dilakukan untuk mendiagnostik dan melakukan terapi berbagai gangguan saluran cerna, dari mulut sampai anus. Sayangnya, menurut Dr. dr. Dadang Makmun, SpPD-KGEH, FACG, selaku Kepala Divisi Gastroenterologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI, di Indonesia belum semua rumah sakit memiliki layanan endoskopi.

"Dari 2083 rumah sakit, ternyata baru sekitar 313 rumah sakit yang memiliki fasilitas endoskopi. Padahal, seharusnya rumah-rumah sakit mulai dari tipe C saja sudah ada fasilitas layanan endoskopi, karena ini sudah merupakan sarana diagnostik yang umum," ujarnya pada konferensi pers tentang Pelatihan Endoskopi Saluran Cerna Tahap Lanjut di Pusat Endoskopi Saluran Cerna RSCM, Salemba, Jakarta Pusat, Selasa (9/9/2014).

Sedangkan, menurut Dr Dadang, layanan endoskopi negara Jepang sudah ada di fasilitas layanan primer, meskipun tidak seperti Puskesmas di sini. Selain itu, Dr Dadang mengatakan bahwa di Jepang program kanker juga sudah sangat maju, bahkan kesadaran mereka lebih tinggi dalam hal deteksi dini.

"Di Jepang saja, layanan primernya sudah ada fasilitas layanan endoskopi, meskipun tidak seperti Puskesmas di sini. Selain itu, di sana program kanker juga sudah sangat maju, bahkan orang-orang di Jepang sudah datang sendiri untuk meminta di endoskopi," tutupnya. (fik)

»

0 comments:

Post a Comment