Monday, September 15, 2014

Punya Watak Temperamen Berisiko Bunuh Diri

Punya Watak Temperamen Berisiko Bunuh DiriDEPRESI yang menyebabkan keinginan bunuh diri tidak hanya disebabkan oleh faktor internal pribadi, tapi juga akibat faktor eksternal. Salah satunya adalah salahnya pola asuh orangtua terhadap anak.

dr Nova Riyanti Yusuf, Sp.KJ, yang berbicara dalam acara workshop Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia bersama Kemenkes di Jakarta, Senin (15/9/2014), mencoba melihat masalah ini dari sisi psikopatologi (bidang ilmu yang mempelajari proses perkembangan gangguan mental). Berikut adalah beberapa hal yang menjadi faktor kunci bunuh diri.

Riwayat Keluarga

Keluarga yang memiliki riwayat bunuh diri dapat menjadi alasan kasus bunuh diri terjadi. Pengalaman buruk yang pernah disaksikan oleh seseorang yang mempunyai kecenderungan yang sama, dapat membuat

Pola Asuh

Pola asuh orangtua yang salah dapat membuat anak terjebak dalam kondisi tertekan. Apabila fatal, akibatnya anak dapat memilih bunuh diri sebagai solusi untuk keluar dari masalah yang dihadapi. Pola asuh yang salah menurut dr. Nova adalah over protective, ketika orangtua sering memberi larangan kepada anak dan mengekang kebebasan anak secara berlebihan. Kemudian pola asuh yang double bind, yaitu kondisi di mana orang tua tidak konsisten dalam mengkomunikasikan sesuatu kepada anak.


Temperamen
 
Temperamen seseorang dapat dibawa sejak lahir atau muncul akibat pengaruh luar. Temperamen yang cenderung negatif seperti suka memendam emosi dan sulit mengontrol emosi dapat membawa seseorang pada kondisi tidak stabil.



Self Image
 
Watak selalu ingin dipuji (reward dependence), keinginan untuk menjadi cantik, atau pikiran lain yang muncul akibat stressor psikososial atau kondisi yang menuntut/mengakibatkan perubahan pada diri seseorang, sering menjadi faktor bunuh diri.
(fik)

»

0 comments:

Post a Comment