Wednesday, September 17, 2014

PMI Butuh Enam Jam Kirim Bantuan Bencana

PMI Butuh Enam Jam Kirim Bantuan BencanaPALANG Merah Indonesia (PMI) tidak hanya memberikan bantuan dalam bentuk kantung-kantung darah, melainkan keperluan logistik saat terjadi bencana alam. Lalu, selama 69 tahun berdiri, kendala apa yang dihadapi PMI ketika mengirimkan bantuan ke lokasi bencana?

Aulia Arriani selaku Kepala Biro Hubungan Masyarakat PMI Pusat mengatakan bahwa kendala pengiriman bantuan logistik sangat tergantung situasi dan kondisi saat bencana. Salah satu kendala yang pernah dialami PMI adalah ketika mengirimkan bantuan logistik ke lokasi bencana gempa bumi dan tsunami di Mentawai, Sumatera Barat.

"Dari Padang ke Mentawai itu harus naik kapal boat, belum lagi kalau gelombang air lautnya tinggi, jelas itu kendala karena berisiko. Sebagai penolong kita harus siap dulu, karena jangan sampai di saat kita ingin menolong malah justru ditolong," ujarnya kepada Okezone di Markas Besar Palang Merah Indonesia, Jl. Jenderal Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (17/9/2014).

Menurut Aulia Arriani sejauh ini kendala lain tidak ada. Sebab, untuk mengirimkan bantuan logistik PMI sudah mempunyai gudang regional. Jadi, Aulia Arriani mengatakan bahwa didirikannya gudang-gudang regional ini untuk mendekatkan ke daerah-daerang rawan bencana.

"Selain itu, kita juga sekarang mempunyai ambulan, truk dan mobil amphibi yang pernah dipakai saat evakuasi korban merapi dari lahar panas, serta helikopter tiga unit. Jadi, penambahan armada ini juga sebenarnya membantu kita untuk menghadapi kendala saat mengirimkan bantuan," jelasnya.

Tetapi, menurut Aulia Arriani, PMI selalu berusaha menjalankan slogan mereka, yakni Enam Jam Tiba di Lokasi Bencana. Jadi, minimal enam jam setelah terjadi bencana, baik karyawan PMI maupun relawan berompi PMI sudah sampai ke lokasi bencana.

"Jadi, relawan dan orang PMI minimal enam jam setelah bencana harus sudah tiba di lokasi, itu sudah menjawab upaya menjalankan slogan kita," tutupnya. (fik)

»

0 comments:

Post a Comment