Saturday, September 13, 2014

Penyakit Kulit Picu Gangguan Kardiovaskular

Penyakit Kulit Picu Gangguan KardiovaskularPARA peneliti di Jepang menemukan korelasi antara penyakit kulit dengan kardiovaskular sistemik dan kelainan metabolik. Pasalnya, penyakit kulit yang tidak kunjung sembuh bisa mempengaruhi viskus.
 
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pasien psoriasis atau penyakit akibat inflamasi kulit kronis lebih berisiko terkena penyakit jantung infark miokardial (penyumbatan pembuluh darah). Mereka rata-rata memiliki rentang hidup yang lebih pendek dari orang sehat.


Sebuah kelompok penelitian yang dipimpin oleh Yamanaka Keiichi, profesor di Universitas Mie, menduga bahwa sitokin yang dihasilkan oleh bagian inflamasi kulit mungkin memiliki efek pada sistem kekebalan tubuh.

Sitokin adalah molekul sinyal sel yang membantu sel untuk berkomunikasi dengan sel respon imun dan menstimulasi pergerakan sel terhadap daerah peradangan, infeksi, dan trauma.

Untuk memverifikasi dugaan ini, para peneliti menguji tikus di laboratorium dengan mengembangkan penyakit radang kulit dengan cara memanipulasi gen, yang kemudian ditemukan menunjukkan gejala seperti arteriosklerosis, kardiomegali, gangguan kardiovaskular, dan dyslipidosis selama pengamatan berlangsung.

Para peneliti menemukan bahwa bagian-bagian kulit yang mengalami inflamasi menghasilkan interleukin 1 (IL-1), sejenis sitokin. Mereka berpikir, IL-1 yang dilepaskan terus menerus dapat menyebabkan gejala yang disebutkan di atas. Setelah antibiotik anti-IL-1 disuntikkan ke dalam tikus laboratorium, gejala mereka mulai membaik.

"Temuan ini mungkin menjelaskan hubungan mematikan antara arteriosklerosis (pengerasan arteri), amiloidosis (endapan protein), dan cachexia (penurunan berat masa otot) dengan penyakit kulit sistemik yang parah dan penyakit autoinflammatory sistemik, dan mendukung terapi anti IL-1 untuk mengobati penyakit inflamasi sistemik," kata para peneliti, seperti dikutip Health Care Asia. (fik)

»

0 comments:

Post a Comment