Wednesday, September 3, 2014

Menghitung Kalori Tidak Jamin Tubuh Sehat

Menghitung Kalori Tidak Jamin Tubuh SehatTIDAK sedikit yang belum mengerti soal kalori. Apalagi, banyak pendapat yang mengatakan apakah kita perlu menghitung kalori yang dikonsumsi atau memerhatikan kualitas jika ingin menjaga lingkar pinggang.

Beberapa orang akan memercayai kita jika apapun mengenai kalori. Mereka percaya bahwa kita harus makan lebih sedikit jika kita ingin menurunkan berat badan. Namun beberapa orang menjelaskan bahwa hal tersebut bukanlah mengenai kalori yang harus dihitung, melainkan lebih kepada kualitas makanan. Argumen inipun menjadi kuat karena faktanya bahwa kita memang perlu fokus pada kualitas makanan, bukan kuantitasnya.

Hal yang sebenarnya adalah jika Anda mengonsumsi lebih banyak kalori daripada yang Anda butuhkan atau keluarkan, berat badan Anda akan bertambah. Itu adalah prinsip utama mengenai energi dalam ilmu pengetahuan. Kalori pastinya terhitung dan kita harus berhati-hati dengan seberapa banyak makanan yang kita konsumsi, terlepas apakah tipe atau kualitasnya. Namun, melihat nutrisi hanya dari menghitung kalori yang masuk atau keluar adalah sebuah kesalahan.

Menghitung kalori sebenarnya adalah bukan hal utama yang harus dilakukan dalam menjaga kesehatan ataupun bentuk tubuh. Hal yang harus dilakukan sebenarnya adalah lebih memedulikan pilhan makanan yang lebih baik dan sehat, bukan dengan hanya menghitung jumlah kalori yang masuk. Anda perlu fokus dalam mengonsumsi makanan yang berkualitas, bukan pada jumlahnya.

Makanan padat gizi, sumber makanan padat kalori dan sumber nutrisi makanan yang baik, perlu Anda konsumsi sehingga menciptakan landasan kesehatan bagi tubuh Anda. Selain itu, Anda juga perlu mengonsumsi cukup protein, berbagai macam sayuran, buah-buahan serta lemak baik yang dapat ditemukan dalam kacang-kacangan, mentega dan minyak kelapa.

Hal tersebut merupakan sebuah pendekatan yang sederhana dalam menyikapi kalori dengan bijak.  Sekali lagi, kalori yang sehat untuk tubuh tidak berdasarkan kuantitas namun lebih kepada kualitas. Demikian sebagaimana dilansir dari Telegraph, Rabu (3/4/2014).
(fik)

»

0 comments:

Post a Comment