Thursday, September 4, 2014

Masalah Gizi Harus Jadi Prioritas Pembangunan Bangsa

  Masalah Gizi Harus Jadi Prioritas Pembangunan Bangsa   DARI data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, rata-rata angka malnutrisi yang ditandai dengan anak-anak bertubuh pendek adalah 37,2 persen secara nasional. Bahkan, sekira 20 provinsi angka malnutrisinya di atas rata-rata nasional.

Guru Besar Bidang Ilmu Gizi Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI), Prof. Endang L. Achadi, MPH, Dr. PH mengatakan bahwa sebenarnya kurang gizi pada anak-anak merupakan masalah paling serius di dunia. Tapi sayangnya hal ini masih kurang mendapatkan perhatian. Padahal, biaya kemanusiaan dan ekonomi sebagai dampak dari masalah kekurangan gizi sangat besar, terutama menimpa kelompok masyarakat termiskin, perempuan dan anak-anak.

?Permasalahan gizi seharusnya menjadi prioritas, karena sebenarnya kekurangan gizi dapat dicegah, dan telah dibuktikan melalui berbagai intervensi langsung menuai hasil positif terhadap pembangunan,? ujarnya setelah acara Nutritalk bertema "Seribu Hari yang Menentukan Masa Depan Bangsa" di Hyatt Regency, Jalan Palagan Tentara Pelajar, Yogyakarta, belum lama ini.

PBB sendiri pada tahun 2010 telah meluncurkan inisiatif yang kemudian menjadi gerakan global, yakni Scaling Up Nutrition (SUN) Movement. Gerakan ini merupakan dorongan global untuk memperbaiki gizi bagi semua kalangan, terutama perempuan dan anak-anak.  
Menurut Prof Endang, untuk Indonesia, SUN Movement sangat relevan, karena pada intinya gerakan ini menekankan bahwa semua pemangku kepentingan harus mempunyai satu tujuan yang sama agar semua pihak bergerak dengan arah yang sama juga. Karenanya, Prof Endang mengatakan, perlu suatu pendekatan agar semua pemangku kepentingan bergerak ke arah yang sama.
 
?Pertama harus ada satu kerangka kerja sebagai dasar koordinasi, kemudian satu otoritas koordinasi tingkat nasional dan satu sistem monitoring dan evaluasi tingkat nasional,? terangnya. (Baca: Kognitif Anak Indonesia Rendah Akibat Kurang Gizi)
 
Sementara itu, komitmen pemerintah Indonesia sendiri telah dinyatakan melalui Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2013 tentang Gerakan Nasional Percepatan Pebaikan Gizi. Pada tanggal 30 Oktober 2013 Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono telah meluncurkan ?Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi dalam Rangka Seribu Hari Pertama Kehidupan? (Gerakan 1000 HPK).
 
(fik)

»

0 comments:

Post a Comment