Friday, September 12, 2014

Konsumsi Garam Tidak Menyebabkan Hipertensi?

Konsumsi Garam Tidak Menyebabkan Hipertensi?DOKTER telah lama memperingatkan bahaya garam bagi kesehatan tekanan darah. Namun sebuah studi baru mengungkapkan garam atau natrium tidak menyebabkan tekanan darah tinggi atau hipertensi.

Hipertensi merupakan penyakit kronis yang terjadi hampir di seluruh dunia. Penyakit yang dikenal sebagai silent killer ini jarang memiliki gejala yang jelas.

Sekitar 30 persen orang di Inggris mengalami hipertensi, namun banyak orang yang tidak menyadarinya. Sementara itu, di Amerika Serikat, 67 juta orang dewasa atau 31 persen menderita kondisi tersebut.

Para ilmuwan menganalisis data dari 8.670 orang dewasa Perancis dan menyimpulkan bahwa garam menjadi penyebab tekanan darah tinggi jika dikonsumsi berlebihan. Tujuan penelitian tersebut yakni untuk mengevaluasi dampak dari gaya hidup dan faktor gizi pada tingkat tekanan darah.

Meski peneliti tersebut tidak menemukan hubungan langsung antara garam dengan hipertensi, namun ilmuwan mencatat bahwa penderita tekanan darah tinggi, mengonsumsi lebih banyak garam dibandingkan mereka yang sehat.

Temuan mereka menunjukkan garam mempengaruhi orang dengan cara yang berbeda. Para peneliti menemukan faktor gaya hidup lainnya termasuk konsumsi alkohol, pertambahan usia, dan yang paling penting adalah BMI atau indeks massa tubuh (nilai berat dibagi tinggi badan) yang sangat terkait dengan peningkatan tekanan darah. Makan lebih banyak buah dan sayuran, di sisi lain, dapat menurunkan hipertensi.

"Menghentikan kenaikan berat badan harus menjadi target pertama untuk melawan hipertensi,? kata seorang ilmuwan tersebut.

Studi ini juga menambahkan bahwa BMI merupakan faktor penyumbang utama modifikasi tingkat tekanan darah setelah beberapa penyesuaian. Tekanan darah sistolik lebih tinggi pada peserta dengan BMI tinggi. Konsumsi alkohol secara positif berhubungan dengan peningkatan tekanan darah sistolik pada kedua jenis kelamin. Sementara itu, asupan garam tidak berhubungan dengan peningkatan tekanan darah sistolik pada masing-masing jenis kelamin.

Namun demikian, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Amerika Serikat, mengeluarkan peringatan terkait sembilan dari 10 anak sekolah yang mengonsumsi garam melebihi batas. Hampir semua dari mereka biasanya mengonsumsi makanan olahan seperti pizza, roti, snack gurih, sandwich, keju, daging olahan, daging ayam olahan, pasta, sup, dan hidangan Meksiko.

Laporan itu mengatakan, satu dari enam anak yang telah meningkat tekanan darahnya dapat kembali ke normal dengan pola makan yang sehat, termasuk mengurangi sodium yang sering terdapat dalam garam.

"Kami mempertimbangkan keseluruhan jumlah bukti. Sebagian besar penelitian ilmiah menegaskan bahwa saat natrium dikurangi, tekanan darah pun menurun," kata Janelle Gunn, dari CDC, seperti dikutip dari Dailymail, Jumat (12/9/2014).
(fik)

»

0 comments:

Post a Comment