Wednesday, September 3, 2014

Kognitif Anak Indonesia Rendah Akibat Kurang Gizi

  Kognitif Anak Indonesia Rendah Akibat Kurang GiziMEMENUHI kebutuhan gizi, terutama pada 1000 hari pertama kelahiran sangat penting karena mempengaruhi kemampuan kognitif. Namun, sayangnya bila dilihat dari kompetensi belajar siswa di Indonesia masih jauh dibanding negara-negara di Asia Tenggara lainnya.  
Hal tersebut terungkap dari assesmen terkini yang dilakukan pada tahun 2012 oleh OECD PISA (the Organitation fot Ekonomic Co-operation and Development-Programme for International Student Assessment), terhadap kompetensi 510.000 pelajar usia 15 tahun di 65 negara termasuk Indonesia. Menurut Guru Besar Bidang Ilmu Gizi Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI), Prof. Endang L. Achadi, MPH, Dr. PH, berdasarkan data dari OECD PISA tersebut,  dalam bidang membaca, matematika dan science pada siswa-siswa di Indonesia tidak menunjukkan hasil yang menggembirakan.
 
"Kompetensi pelajar Indonesia dalam ketiga bidang tersebut ternyata berada jauh di bawah rata-rata negara-negara OECD yang keanggotaannya diikuti oleh beberapa negara Asia Tenggara," ujarnya setelah acara Nutritalk bertema "Seribu Hari yang Menentukan Masa Depan Bangsa" di Hyatt Regency, Jalan Palagan Tentara Pelajar, Yogyakarta, baru-baru ini.
 
"Indonesia berada di urutan ke-64 dari 65 negara tersebut. Sedangkan, posisi Singapura, Vietnam, Thailand, dan Malaysia berturut-turut pada urutan ke-2, 17, 50 dan 52," tambahnya. (Baca: Sarihusada Fokus Peningkatan Gizi Anak)
 
Menurut Prof Endang, Indonesia sendiri belum menanggapi persoalan ini. Padahal, kondisi tersebut merupakan masalah serius karena menyebabkan kemampuan kognitif anak rendah.
 
"Kalau negara lain dengar prestasinya buruk pasti geleng-geleng, sedangkan  kita masing bengong saja. Padahal ini disebabkan masalah gizi, kenapa? Karena terbukti kurang gizi merupakan masalah serius di dunia yang membuat anak memiliki kemampuan kognitif yang rendah," tutupnya.
 
(fik)

»

0 comments:

Post a Comment