Wednesday, September 10, 2014

Kenali Gejala Alzheimer

Kenali Gejala AlzheimerHINGGA kini, belum ada obat untuk menyembuhkan Alzheimer. Padahal, semua orang bisa berisiko penyakit tersebut.

Direktur Eksekutif Alzheimer Indonesia (ALZI), DY Suharya mengatakan, Alzheimer sebenarnya bisa diperlambat.  Caranya yakni mendeteksi gejalanya sejak dini.  Berikut beberapa gejala umum Alzheimer yang disampaikan pada talkshow bertema "Demensia, Bisakah Kita Mengurangi Risikonya"? di Erasmus Huis Pusat Kebudayaan Belanda, Jl. HR Rasuna Said Kav. S-3, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (10/9/2014).

Gangguan daya ingat  
Penderitanya Alzheimer sering lupa akan kejadian yang baru saja terjadi, seperti lupa janji, menanyakan dan menceritakan hal yang sama berulang kali, sampai lupa di mana tempat parkir dalam frekuensi tinggi.


Sulit fokus
 
Penderitanya sulit melakukan aktivitas dan pekerjaan sehari-hari. Misalnya lupa cara memasak dan mengoperasikan telepon, tidak dapat melakukan perhitungan sederhana, serta bekerja dengan waktu yang lebih lama dari biasanya.
 
Sulit melakukan kegiatan yang familiar
 
Penderita Alzheimer seringkali sulit untuk merencanakan atau menyelesaikan tugas sehari-hari, bingung cara mengemudi, hingga sulit mengatur keuangan.
 
Disorientasi
 
Bingung akan hari, tanggal atau hari penting, dan bingung di mana mereka berada, serta bagaimana mereka sampai di sana, atau tidak tahu jalan pulang kembali ke rumah.
 
Kesulitan memahami visuo spasial
 
Sulit untuk membaca, mengukur jarak, menentukan jarak, membedakan warna, tidak mengenali wajah sendiri di cermin, menabrak cermin saat berjalan, menuangkan air di gelas namun tumpah dan tidak tepat menuangkannya.
 
Gangguan berkomunikasi
 
Kesulitan berbicara dan mencari kata yang tepat. Seringkali berbicara berhenti di tengah percakapan dan bingung untuk melanjutkannya.
 
Menaruh barang tidak pada tempatnya
 
Lupa di mana meletakkan sesuatu, bahkan kadang curiga ada yang mencuri atau menyembunyikan barang tersebut.
 
Salah membuat keputusan
 
Berpakaian tidak serasi, misalnya memakai kaos kaki kiri berwarna merah, kaos kaki kanan berwarna biru. Kemudian, tidak dapat memperhitungkan pembayaran dalam bertransaksi dan tidak dapat merawat diri dengan baik.
 
Menarik diri dari pergaulan
 
Tidak memiliki semangat ataupun inisiatif untuk melakukan aktivitas atau hobi yang biasa dinikmati. Kemudian, tidak terlalu semangat untuk berkumpul dengan teman-temannya.
 
Perubahan perilaku dan kepribadian
 
Emosi berubah secara drastis, menjadi bingung, curiga, depresi, takut atau tergantung yang berlebihan pada anggota keluarga. Selain itu, mereka mudah kecewa dan putus asa baik di rumah maupun dalam pekerjaan.
 
 
(fik)

»

0 comments:

Post a Comment