Thursday, September 4, 2014

Industri Susu Berkembang Pesat, Gizi Kurang Tetap Meningkat

Industri Susu Berkembang Pesat, Gizi Kurang Tetap MeningkatINDUSTRI susu formula di Indonesia terus berkembang seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun sayang, pesatnya perkembangan industri tersebut tidak berbanding lurus dengan kondisi gizi anak-anak di Indonesia.  
Hal inilah yang disampaikan oleh Head Corporate Affair Sarihusada, Arif Mujahidin. ?Indonesia itu mengalami dilema, pertumbuhan ekonomi naik terus tetapi stunting yang gizi kurang juga naik, tidak berbanding lurus, seharusnya kalau ekonominya baik maka gizinya juga baik, artinya ada yang salah dengan ini,? ujarnya kepada Okezone pada acara puncak ulang tahun Sarihusada ke-60 di Alun-Alun Yogyakarta, baru-baru ini.
 
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Arif mengatakan perlunya edukasi serta distribusi dan pencukupan gizi harus merata. Sehingga, antara kalangan ekonomi menengah ke atas dengan menengah ke bawah sama-sama terpenuhi gizinya.
 
"Jangan hanya orang kaya yang mampu mendapatkan makanan enak dan pelengkap gizi karena mampu beli, tetapi untuk kalangan menengah ke bawah mereka juga berhak mendapatkan produk makanan yang baik dan produk pendamping gizi yang terjangkau," tuturnya.
 
"Jadi, industri ini akan selalu menarik karena ekonomi dan populasi tumbuh terus, tetapi populasi ini memiliki masalah, sehingga menarik sekaligus miris," tambahnya.

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, dari rata-rata angka kasus kekurangan gizi yang ditandai dengan stunting di 20 provinsi menunjukkan rata-rata 37,2 persen. Jadi, hampir semua provinsi masih terdapat kasus stunting, misalnya di Jawa Timur, Jawa Barat, Banten, dan Jawa Tengah proporsi balita stunting di atas 30 persen. (fik)

»

0 comments:

Post a Comment