Saturday, September 6, 2014

Gambar Seram di Bungkus Rokok Dinilai Belum Efektif

Gambar Seram di Bungkus Rokok Dinilai Belum EfektifPICTORIAL Health Warning (PHW) atau peringatan bergambar seram pada bungkus rokok mulai diberlakukan sejak 24 Juni lalu. Apakah sejauh ini implementasinya sudah berjalan efektif untuk mengurangi jumlah perokok di Indonesia?

Sutradara film Haji Backpacker, Danial Rifki mengatakan bahwa dirinya juga memertanyakan apakah sebenarnya pencatuman ?gambar seram? di bungkus rokok efektif untuk menghentikan kebiasaan merokok. Meski begitu, sejauh dari apa yang sudah dilihat, pria berkacamata tersebut mengatakan pencatuman ?gambar seram? pada bungkus rokok belum efektif.

?Maksudanya begini, ?gambar seram? itu sebenarnya bisa kita temukan kalau googling. Tetapi, permasalahannya adalah apakah setiap orang dengan cerdas bisa paham kalau jantung bisa sehancur seperti di gambar bungkus rokok? Kalau otak orang-orang bisa sampai ke sana berpikirnya, maka mereka akan berhenti merokok,? jelasnya saat berkunjung ke redaksi Okezone di Gedung HighEnd, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

Selain itu, menurut Danial, faktor lingkungan juga sangat berpengaruh terhadap kebiasaan merokok, terlebih bagi remaja. Misalnya, anggapan bahwa belum keren kalau tidak merokok atau testimoni dari beberapa orang yang menyatakan mereka tetap baik-baik saja meskipun merokok dapat menghambat upaya ini.

?Jadi, kalau langkah ini dijadikan sebagai salah satu cara, ya silahkan saja. Tetapi efektivitasnya, sampai sejauh ini sih belum. Apalagi saat saya melihat di Thailand yang lebih dulu menerapkan aturan ini, tahu tidak apa yang terjadi? Di tempat-tempat mini market mereka menjual kondom atau casing untuk menutup gambar-gambar pada bungkus rokok itu, casing pun gambarnya lucu-lucu seperti animasi kartun, tetapi kalau dibuka tetap rokok juga isinya. Jadi, selalu ada cara untuk mengakali itu,? tutupnya. (tty)

»

0 comments:

Post a Comment