Wednesday, September 3, 2014

Didik Anak Sesuai Perkembangan Otak & Jenis Kelamin

Didik Anak Sesuai Perkembangan Otak & Jenis KelaminOTAK laki-laki dan perempuan memiliki sistem dan fungsi yang berbeda. Perbedaan dasar tersebut membuat penerimaan individu, laki-laki maupun perempuan, berbeda pula. Hal ini menjadi penting dalam urusan mengasuh dan mendidik anak.

Perbedaan tersebut melingkupi kapasitas otak dalam menerima perintah dan informasi. "Otak laki-laki hanya punya kapasitas untuk 2.000 kata dan perempuan sekitar 70.000 kata sehari," kata Dra. Elly Risman Musa, Psi. kepada Okezone, setelah presentasi untuk acara Konferensi Keluarga Indonesia (KKI), di Hotel Bidakara Jakarta, Rabu (03/09/2014).

Saat berbicara dengan anak laki-laki orang tua tidak banyak merintah atau menyampaikan informasi yang panjang dan saling tumpang tindih. "Jika orangtua berbicara terlalu panjang kepada anak laki-laki, mereka tidak akan lekas mengerti. Coba bicara lima belas kata lalu berhenti, perlahan seperti itu," saran psikolog tersebut.

Selain itu, baik anak laki-laki maupun perempuan harus didik sesuai fitrah mereka dan nilai-nilai sosial. Setiap anak harus sejak dini diajarkan cara bertanggung jawab, tau hak dan kewajiban, bagaimana mengendalikan cara berpikir, bagaimana menunjukkan diri sebagai laki-laki dan perempuan, bagaimana bersikap, dan bagaimana mereka menutup dirinya. Pendidikan tersebut adalah bentuk dari pendidikan seksualitas, yang harus diajarkan sejak dini.  
"Seksualitas harus diajarkan sejak umur 2,5 tahun, baik untuk anak laki-laki maupun perempuan," kata Elly Risman.
 
Sementara itu, pendidikan seks dan reproduksi harus disiapkan sebelum anak mulai masuk usia pubertas. "Anak-anak bisa mulai diajarkan pendidikan seks dan reproduksi sejak umur 8-9 tahun. Hal ini lebih cepat diberikan karena anak-anak sekarang tumbuh lebih cepat. "Sekarang, 52% anak perempuan sudah menstruasi di umur 9 tahun, kemudian anak laki-laki mulai mimpi basah di umur 11 tahun," tutur Elly Risman.
 
"Testosteron anak laki-laki kini bergerak lebih cepat karena sekarang gizi lebih bagus, rangsangan hormon pun lebih bagus," imbuhnya
 
Orang tua bisa mulai menjelaskan kepada anak pada usia menjelang pubertas tersebut tentang perubahan fisik yang akan mereka alami, serta hal-hal dan cara menangani apa yang akan dihadapi. Hal-hal seperti menstruasi, mimpi basah, pembalut, dan sebagainya, harus bisa diajarkan orangtua dengan cara yang ramah. Pada akhirnya, orang tua harus mampu menjadi pendidik yang baik, termasuk dalam membedakan cara mendidik anak laki-laki dan perempuan.
(fik)

»

0 comments:

Post a Comment