Thursday, September 11, 2014

Cegah Bunuh Diri, Pemerintah Ciptakan Sistem Terintegrasi

Cegah Bunuh Diri, Pemerintah Ciptakan Sistem TerintegrasiSETIAP tahun, angka kasus  bunuh diri mengalami kenaikan. Karenanya, penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran terhadap pencegahan bunuh diri.

Bunuh diri sendiri terjadi karena berbagai hal. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, tahun ini, hari pencegahan bunuh diri yang digagas oleh  International Association for Suicide Prevention dan WHO mengambil tema Satu Dunia Terhubungkan.

"Tema ini mencerminkan fakta bahwa koneksi penting di setiap tingkatan jika kita ingin memerangi bunuh diri,"ujar dr Eka Viora, SpKJ, Direktur Bina Kesehatan Jiwa, Kementerian Kesehatan di Kuningan, Jakarta, Kamis (1/9/2014).

Untuk mencegah peningkatan terhadap kasus bunuh diri, pemerintah juga akan memasukkannya dalam sebuah sistem yang terintegrasi. Dengan demikian, akses pelayanan kesehatan masyarakat bisa terjamin. Sehingga, risiko masyarakat untuk melakukan bunuh diri akibat permasalahan yang dihadapi, bisa berkurang dengan adanya dukungan dan edukasi dari tenaga kesehatan..

"Upaya-upaya pencegahan itu bisa terintegrasi pada sistem kesehatan yang ada baik di tingkat puskesmas, para dokter dan perawatnya mengenali orang-orang yang datang dengan kondisi lain. Tidak hanya mengobati fisiknya saja, tapi juga tenaga kesehatan, baik dokter atau psikologbisa memberi dukungan terhadap masyarakat untuk mengatasi problem yang ada," terangnya.

Sementara itu, dari data WHO, lebih dari 800.000 orang meninggal karena bunuh diri atau 1 kematian setiap 40 detik. Bahkan kasus bunuh diri menjadi penyebab utama kematian secara global nomor 5 diantara mereka yang berusia 30-49 tahun. Karenanya, kasus bunuh diripun menjadi perhatian yang cukup serius.
(fik)

»

0 comments:

Post a Comment