Monday, September 8, 2014

Cegah AKI, Kualitas Bidan Perlu Ditingkatkan

Cegah AKI, Kualitas Bidan Perlu DitingkatkanANGKA kematian ibu (AKI) berdasarkan umur dan jumlah anak memang masih menempatkan ibu muda di urutan pertama pada satu kategori dari tiga kategori yang ada.

Kategori pertama memposisikan ibu dengan jumlah satu anak. Pada kategori ini, ibu muda yang berada pada umur kurang dari 20 tahun berada pada posisi pertama dengan persentase ibu meninggal mencapai 92,0 persen. Diikuti oleh ibu di usia antara 20-34 tahun yang menempati posisi kedua dengan angka 39,3 persen, terakhir ibu di usia 35 ke atas yang rentan kematian sebanyak 5,7 persen.

Menyadari kondisi demikian yang masih terjadi di Indonesia, Dr. Emi Nurjasmi, M.Kes., Ketua Umum Ikatan Bidan Indonesia mengatakan bahwa masalah ini ada kaitannya dengan fungsi bidan yang dianggap masih kurang tanggap dalam usaha preventif bagi perempuan dan calon ibu muda.

?Bidan seharusnya paham akan family planning. Bidan harus mampu memberikan dan membedakan antara pelayanan untuk orangtua muda dan sebaliknya,? tutur Emi.

Sementara itu, masyarakat juga tetap dihimbau agar menunda pernikahan di usia dini melalui usaha preventif baik oleh bidan, sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan ibu dan anak, maupun para tokoh masyarakat dan pemangku kebijakan di lingkungan sekitar keluarga.

?Para bidan juga perlu menyampaikan kepada lurah, pesantren, sekolah, dan yang lainnya agar pernikahan dini dapat ditunda,? kata Prof. Dr. dr. Akmal Taher, Sp. U. selaku Dirjen Jenderal Bina Upaya Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI.

Permasalahan ini tidak terlepas dari kondisi orangtua muda yang rentan terhadap kondisi buruk kehamilan, baik akibat kurangnya kesiapan dari segi fisik maupun psikis, materi maupun pendidikan. Selain karena faktor orangtua (ibu, khususnya), bidan juga masih perlu ditingkatkan kualitasnya serta kesadaran akan peran penting mereka dalam usaha mengurangi angka kematian ibu (AKI).

Usaha tersebut telah menjadi visi global Midwifery 2030 yang diusung dalam laporan The State of The World?s Midwifery (SoWMy) 2014. Visi tersebut di antaranya merekomendasikan penundaan pernikahan dan pendidikan seks yang komprehensif untuk anak laki-laki dan perempuan. Sosialisasi mengenai laporan SoWMy 2014 sendiri baru saja dilakukan oleh Ikatan Bidan Indonesia (IBI) bekerja sama dengan Dana Kependudukan Perserikatan Bangsa Bangsa (UNFPA) di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Senin (8/9/2014).

 
(ren)

»

0 comments:

Post a Comment