Monday, September 15, 2014

ASI Eksklusif Bukan Hanya Pekerjaan Ibu

ASI Eksklusif Bukan Hanya Pekerjaan Ibu   MEMBERIKAN Air Susu Ibu (ASI) eksklusif selama enam bulan sampai dua tahun akan menghindarkan ibu dari berbagai penyakit, seperti kanker payudara, kanker rahim, stroke, hipertensi, penyakit jantung koroner, stres depresi. Namun, tidak banyak ibu yang mengetahui manfaat dari memberikan ASI secara ekslusif tersebut.

Hal tersebut seperti pendapat yang disampaikan oleh Dokter Spesialis Anak dari Rumah Sakit St. Carolus Salemba, Dr. Utami Roesli, Sp.A. Menurutnya, tidak ada manusia dewasa yang bila diberikan kesempatan memilih akan memilih sakit.

"Jadi menurut saya, seorang ibu yang tidak mau atau tidak bisa menyusui hampir pasti bukan salah ibu, salah siapa? suami, mertua, tenaga dan fasilitas kesehatan, keluarga, lingkungan, tempat kerja dan pemerintah," ujarnya di Gedung Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Kuningan, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

"Oleh karena itu, saya tekankan bahwa menyusui ternyata bukan hanya pekerjaan ibu, melainkan suami," tambahnya.

Menurut Konsultan Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia ini, Indonesia juga harus mengakui peran penting suami dalam menuju keberhasilan menyusui. Bahkan, Utami Rusli mengatakan bahwa di beberapa negara sudah mengakui pentingnya peran seorang ayah dalam pengoptimalan pemberian ASI ekslusif selama enam bulan sampai 2 tahun.

"Setau saya di Swedia, Austria, dan Norwegia, tidak ada cuti ayah atau ibu, melainkan cuti orangtua. Cuti orangtua di Swedia saja dibayarkan selama 16 bulan, syaratnya hanya dua, pertama tidak boleh sama-sama yaitu ibu pada empat bulan pertama dan ayah di bulan kelima dan keenam, sisa 10 bulannya tergantung kondisi," ungkapnya.

"Dalam sisa 10 bulan itu, kalau penghasilan suami lebih besar dari istri, maka suami yang bekerja dan istri yang cuti. Tetapi, bila istri penghasilannya lebih tinggi, maka ayah yang cuti untuk menjaga bayi mereka," tutupnya. (fik)

»

0 comments:

Post a Comment