Tuesday, September 16, 2014

ASI Cegah Anak Kena Infeksi Telinga & Sinus

ASI Cegah Anak Kena Infeksi Telinga & SinusMENYUSUI diketahui bermanfaat bagi kekebalan tubuh sang bayi. Penelitian terbaru membuktikan menyusui memberikan perlindungan jangka panjang, termasuk menangkal kemungkinan infeksi telinga dan sinus.  
Sebuah penelitian mengikuti perkembangan ratusan kelahiran hingga enam tahun. Mereka yang disusui oleh ibunya mempunyai sedikit risiko infeksi telinga, sinus, dan tenggorokkan ketika masuk masa anak-anak. Semakin lama mereka disusui, semakin menurun risiko terkena berbagai infeksi tersebut pada usia enam tahun.
 
?Studi ini membuktikan bahwa pemberian aisu susu ibu (ASI) pada anak berpengaruh besar dalam mencegah berbagai infeksi,? kata Dr. Ruowei Li, seorang epidemiologi sekaligus pemimpin penelitian dari Center for Disease Control and Prevention (CDC) di Atlanta, Amerika Serikat.
 
Tim peneliti menghubungi 1.281 ibu pada 2012 saat anak mereka sudah mencapai umur enam tahun. Mereka mengumpulkan pertanyaan mengenai jenis infeksi apa yang pernah diderita anak dalam satu tahun belakangan. Kemudian, berapa kali orangtua membawa anak mereka ke dokter.
 
Ditemukan bahwa 66 persen anak pernah mengalami demam dan ISPA, dengan 25 persen infeksi telinga, 24 persen infeksi tenggorokkan, dan 16 persen pernah mengalami infeksi sinus dalam beberapa tahun belakangan.
Ketika tim penelitian juga mencoba membandingkan anak berdasarkan cuaca dan lama menyusui, hasilnya ditemukan bahwa 15 persen anak yang disusui pernah mengalami infeksi sinus, sementara yang tidak persentasenya lebih besar, yaitu 22 persen.
 
Mereka yang pernah menderita infeksi tenggorokkan, 24 persennya anak-anak yang diberi ASI dan 30 persen untuk yang tidak. Mereka yang pernah mengalami infeksi telinga, 25 persennya anak-anak yang diberi ASI, sementara lawannya lebih tinggi dengan jumlah 28 persen.
 
Fakta yang perlu diketahui, seperti dikutip Health Care Asia, Rabu (17/9/2014), infeksi telinga yang didata dari kunjungan klinik di Amerika mencapai angka 24 juta kasus, sementara infeksi sinus akut mencapai angka 1 miliar setiap tahun.
 
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Pediatrics, anak yang disusui selama setidaknya sembilan bulan mendapat risiko infeksi sebesar sepertiga sampai setengah daripada mereka yang disusui hanya sampai maksimal tiga bulan.
 
Tim penelitian berkesimpulan bahwa sejumlah faktor dalam ASI menstimulasi perkembangan sistem imun bayi. Mereka pun merekomendasikan pemberian ASI eksklusif kepada anak minimal sampai enam bulan pertama, dilanjutkan sampai umur 12 bulan dengan pemberian makanan tambahan bernutrisi tinggi.
(tty)

»

0 comments:

Post a Comment