Saturday, August 16, 2014

Virus Ebola Filipina & Tiongkok Beda dengan Afrika

Virus Ebola Filipina & Tiongkok Beda dengan AfrikaSELAIN di Afrika, wabah Ebola juga pernah terjadi di Filipina dan Tiongkok. Tahun 1980 dan 1990, virus yang disebabkan karena Reston Ebolavirus (RESTV) itu ditemukan pada monyet dan babi.

Dari data kedua negara, para pekerja yang melakukan kontak dengan hewan tersebut, juga bisa terjangkit RESTV. Namun, kondisi mereka tidak menunjukkan seperti gejala penyakit Ebola di Afrika.

"Mereka tidak mengalami gejala seperti virus Ebola di Afrika atau kondisinya masih sehat," ujar drh Pudjiatmoko, PhD, Direktur Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian di Kantor Kemenkes, Jakarta, Jumat, 15 Agustus 2014. (Baca: Belum Ada Vaksin, Jamaah Haji & Umrah Harus Waspadai Ebola  & MERS)

Kendati demikian, Pudjiatmoko mengatakan jika hal itu masih butuh penelitian lanjutan. Khususnya jika dikaitkan dengan gangguan imunologis, anak-anak serta wanita hamil. Apalagi, spesies Ebola yang ada di Afrika diketahui lebih ganas dari RESTV.

"Akibatnya pada gejala klinis yang lebih parah dan pendarahan hebat," imbuhnya.

Sementara di Indonesia sampai saat ini belum pernah dilaporkan kasus infeksi akibat virus Ebola. Namun kemajuan sistem transportasi serta kondisi geografis Indonesia dengan Filipina, tidak menutup kemungkinan virus Ebola juga bisa mewabah. Karenanya, pemerintah RI melalui kemenkes juga tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap pencegahan virus tersebut.

"Di Indonesia belum pernah. Tapi kita tetap melakukan pemantauan dini dan kesehatan hewan melakukan survei rutin. Kita juga laporkan jika ada spesies baru terkait masalah Ebola," tutup Prof. dr Agus Purwadianto SH, M.si, Sp.F(k) selaku Pelaksana tugas Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan lingkungan Kemenkes. (fik)

»

0 comments:

Post a Comment