Thursday, August 7, 2014

Tanpa Mood Stabilizer, Penderita Bipolar Bisa Depresi Dua Pekan

Tanpa Mood Stabilizer, Penderita Bipolar Bisa Depresi Dua PekanPENDERITA bipolar biasanya akan mengalami episode depresi, manik, dan hipomanik. Kondisi tersebut dialami penderita bipolar pada kurun waktu tertentu selama minimal dua pekan, dan akan kembali normal setelahnya.  
dr A.A. Ayu Agung Kusumawardhani, SpKJ (K), selaku ahli ganguan jiwa, psikiatri, sekaligus Kepala Departemen Psikiatri RS Cipto Mangunkusumo, mengatakan bahwa bisa juga dalam kurun waktu tertentu terjadi episode depresi dan manik secara bergantian pada penderita bipolar. Kondisi tersebut bisa terjadi berulang-ulang dan berlangsung seumur hidup.
 
?Kondisi ini bisa terjadi berulang-ulang, boleh dibilang berlangsung seumur hidup. Jadi, mood up and down seperti ini akan selalu ada,? katanya kepada Okezone melalui sambungan telefon, Kamis (7/8/2014).
 
Oleh sebab itu, dr Agung menyarankan agar penderita bipolar dikendalikan dengan obat mood stabilizer yang membuat suasana hati menjadi normal. Dengan kata lain, mood stabilizer bisa mencegah terjadinya gejolak yang berlebihan pada penderita bipolar.

?Penderita gangguan bipolar seharusnya dikendalikan dengan obat mood stabilizer yang membuat mood stabil, sehingga tidak terjadi gejolak mood yang menurun berlebihan atau depresi, dan mood yang naik berlebihan menjadi manik, pada prinsipnya seperti itu,? jelasnya.  
Kalau tidak diberikan mood stabilizer, tandasnya, depresinya bisa sampai dua pekan. Bisa pula tidak mengenal takut saat episode manik, seperti kebut-kebutan dalam berkendara.
 
?Itu kan sangat membahayakan dirinya. Jadi, kalau diobati, maka tidak akan sampai seekstrem itu, tetapi kalau tidak diobati bisa ekstrem,? tutup dr Agung. (Baca: Ngulik Penyebab Gangguan Bipolar)

(fik)

»

0 comments:

Post a Comment