Monday, August 11, 2014

Pentingnya Stimulasi Anak sejak Dini

Pentingnya Stimulasi Anak sejak DiniSTIMULASI bersama asupan nutrisi menjadi faktor penting yang harus diperhatikan sejak dalam kandungan hingga anak berusia dua tahun. Masa itu merupakan saat terbaik untuk mengasah kecerdasan anak serta melakukan koreksi pada perkembangannya.

Masa balita adalah periode terpenting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Pada masa inilah, struktur otak mengalami perkembangan yang paling pesat. Berlangsung sejak di dalam kandungan sampai berumur tiga tahun, sel-sel saraf otak balita akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang mengagumkan.

Secara ilmiah, stimulasi dan interaksi orangtua dengan anak menjadi faktor penting dalam perkembangan kognitif anak. Dokter spesialis anak Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM dr Soedjatmiko SpA(K) Msi mengatakan, 1.000 hari pertama merupakan masa paling kritis dan sensitif bagi anak yang tidak bisa diulang kembali. (Baca: Jangan Menstimulus Anak saat Sakit)

Untuk itu, penting bagi orangtua memenuhi kebutuhan gizi untuk fisik-biologis serta memberikan kasih sayang, perhatian, dan stimulasi yang baik semasa 1.000 hari pertamanya. Serta pada tahap usia selanjutnya, untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan optimal anak.

Maka dari itu, menurut dia, berilah stimulasi pada anak sesuai dengan usia dan tumbuh kembangnya. Lakukan sedini mungkin dan setiap hari. Penting bagi orangtua untuk melakukan kegiatan stimulai yang bervariasi dan mencakup kolaborasi mata, telinga, otak, mulut, tangan, dan kaki yaitu melihat, mendengar, menyentuh, mencium, dan merasakan.

"Juga tidak lupa mendukung anak dalam hal keterampilan dalam berkomunikasi, sosial-emosional, kemandirian, kognitif, kebebasan berkreasi, serta kreativitas si kecil," katanya di Jakarta, baru-baru ini. (Baca: Yuk, Stimulasi Anak dengan Benda di Sekitar)

Menurut dia, untuk menyiapkan kolaborasi yang tepat antara panca indera tersebut, dibutuhkan di antaranya nutrisi yang lengkap dan seimbang. Diketahui, saat lahir, otak hanyalah berukuran 25 % dari rata-rata otak saat dewasa. Saat usianya mencapai tiga tahun, otak anak akan bertumbuh secara dramatis dengan memproduksi jutaan sel, koneksi atau sinaps di antara sel-sel tersebut.

Stimulasi yang tepat akan merangsang sinaps tersebut sehingga hubungan antarsel semakin kuat dan kompleks dan luas. Pada akhirnya dapat merangsang perkembangan otak kiri dan kanan anak sehingga anak mengalami multiple intelligences atau kecerdasan yang lebih luas dan tinggi.

Tidak hanya bagian otak, kata Soedjatmiko, perkembangan pusat penglihatan, pendengaran, bahasa, dan kognitif sebelum usia dua tahun juga mengalami pertumbuhan yang signifikan.

"Karena itu, pemberian nutrisi dan stimulasi yang tepat harus dimaksimalkan pada periode kritis dengan kolaborasi yang optimal antara mata, telingat, otak, tangan, dan kaki," sebutnya. (Baca: Stimulasi-Stimulasi Ini Bikin Bayi Cerdas)

Sementara, dokter spesialis gizi klinik dari Departemen Ilmu Gizi FKUI-RSCM DR Dr Fiastuti Witjaksono MSc MS SpGK mengemukakan, selain stimulasi, penting bagi orangtua untuk memberikan nutrisi yang optimal pada masa penting pertumbuhannya. Sebal, hal ini akan berpengaruh besar pada kesehatan dan tumbuh kembang anak di masa depan.

"Asupan gizi yang seimbang selama periode ini penting untuk pengembangan sistem imum tubuh anak, otak, dan pertumbuhan fisik," katanya. (ftr)

»

0 comments:

Post a Comment