Thursday, August 14, 2014

Penderita Depresi Tak Perlu Menderita 'Diam-Diam'

Penderita Depresi Tak Perlu Menderita DEPRESI seringkali mendapatkan stigma negatif dari kalangan masyarakat, hingga kemudian terkesan malu mengungkapkan masalahnya. Kondisi ini justru seringkali menjadikan penderita depresi berjuang sendirian mengatasi masalah kejiwaannya.

Tragedi bunuh diri aktor Robin William akibat depresi berat selama bertahun-tahun, seperti menjadi lonceng peringatan bahwa stigma negatif harus segera dihilangkan. Tragedi bunuh dini sang aktor ternama tersebut, seolah menegaskan stigma negatif terhadap gangguan kejiwaan harus dihilangkan agar penderitanya bisa mengungkapkan rasa depresi mereka. Hal inilah yang diungkapkan oleh psikolog klinis, Karen Cassiday dari Depression Association of America, Chicago. Dia berkata bila akan sangat baik orang-orang bisa mengungkapkan rasa depresi mereka.

"Saya pikir hal yang sangat baik bila orang-orang mengungkapkan depresi mereka, karena tidak hanya mengarah untuk dukungan sosial, tetapi juga pengakuan sosial," katanya yang dikutip Yahoo Health, Kamis (14/8/2014).

"Jika mereka diam, itu akan menciptakan stigma. Sangat penting bagi orang-orang tersebut untuk mengetahui bahwa mereka tidak sendirian," tambahnya.

Menurut Cassiday, persepsi masyarakat selama ini adalah seseorang tidak akan mengalami depresi ketika hidup bersama-sama. Tetapi, kebenaran berdasarkan data statistik tidak berkata demikian.

"Tetapi kebenaran dari masalah ini menurut berbagai statistik adalah lebih dari setengah populasi akan memenuhi kriteria  penyakit mental di beberapa titik dalam hidup mereka. Jadi, kita sudah benar-benar salah paham dengan apa yang disebut dengan hidup 'normal'," tutur Cassiday.

Bahkan, seruan terhadap penghapusan stigma negatif untuk depresi jika didukung oleh selebriti blogger Perez Hilton. Bahkan, dalam halaman Facebooknya Perez Hilton menuliskan bila penderita depresi harus berbicara secara terbuka dan tidak harus menderita diam-diam.

"Berbicara secara terbuka tentang #depression menghapus semua 'stigma' atau 'malu. "Kau tidak harus menderita diam-diam!," tulisnya. (fik)

»

0 comments:

Post a Comment