Thursday, August 7, 2014

Indonesia Waspada Ebola Pascakematian Warga Saudi

Indonesia Waspada Ebola Pascakematian Warga SaudiSEBARAN virus Ebola makin mengancam. Kasus terakhir, seorang warga Arab Saudi yang mengalami gejala mirip Ebola akhirnya meninggal dunia setelah menjalani perawatan tiga hari di sebuah rumah sakit di Jeddah. Kematiannya mengkhawatirkan karena tercatat kasus pertama di luar Afrika yang merupakan endemik awal Ebola.

Indonesia terus mewaspadai penyebaran virus Ebola menyusul kematian Ibrahim Al-Zahrani, seorang warga Arab Saudi, di sebuah rumah sakit di Jeddah, Rabu 6 Agustus 2014. Hingga kemarin, Pemerintah Arab Saudi belum membeberkan hasil laboratorium atas kematian pria berusia 44 tahun yang sebelumnya melakukan perjalan bisnis ke Sierra Leone tersebut. Namun, jika nanti dilaporkan hasilnya positif, hal itu akan menjadi kasus Ebola pertama yang meninggal di luar Afrika. (Baca: Mengapa Vaksin Virus Ebola Belum Ditemukan?)

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes Tjandra Yoga Aditama mengatakan, Pemerintah Arab Saudi melaporkan bahwa Ibrahim al-Zahrani mengalami gejala yang mirip dengan Ebola saat masih dirawat di Jeddah pada Senin 4 Agustus 2014. Pasien tersebut telah menjalani perawatan amat intensif dalam ruangan yang diisolasi ketat.

"Jenazah pasien ini dikuburkan dengan cara Islam dan mengikuti prosedur pengawasan kesehatan, berbeda dengan kasus di Liberia yang dilaporkan tidak dikubur, tapi dikremasi," katanya, dalam siaran pers, Kamis 7 Agustus 2014. (Baca: WHO Perdebatkan Kode Etik Pengujian ZMapp ke Pasien Ebola)

Jika benar Ibrahim meninggal karena Ebla, ini kasus pertama yang terjadi di luar Afrika. Selain itu, saat ini dua pasien Ebola warga Amerika Serikat masih dirawat di Amerika seusai bertugas di Afrika. Keduanya telah mendapatkan obat ZMapp yang sebenarnya masih dalam penelitian.

Obat tersebut sebenarnya masih dalam proses penelitian (eksperimen) dan keamanannya pada manusia belum pernah diteliti. "Baru pernah dicoba pada monyet percobaan. Tapi, memang obat ini digunakan pada dua pasien Amerika itu karena belum ada pilihan lain," paparnya. (Baca: WN Afrika Dilarang Masuk Indonesia jika...)

Hingga kemarin, WHO merilis jumlah korban tewas akibat wabah Ebola meningkat menjadi 932 orang setelah 45 meninggal antara 2-4 Agustus. (ftr)

»

0 comments:

Post a Comment