Thursday, August 14, 2014

Hati-Hati Depresi Bisa Picu Jantung Koroner!

Hati-Hati Depresi Bisa Picu Jantung Koroner!TINGGINYA beban ekonomi, melebarnya kesenjangan social, kondisi lalu lintas yang kian semrawut, beban pekerjaan, dan sederet masalah lain kerapkali membuat masyarakat perkotaan mengalami depresi. Tingkat depresi yang tinggi ini bisa memicu timbulnya penyakit jantung koroner.

Penyakit jantung koroner adalah penyakit yang terjadi karena menyempitnya pembuluh darah kecil yang memasok oksigen ke jantung. Penyempitan pembuluh darah kecil itu bisa terjadi karena adanya plak pada dinding arteri. (Baca: Kematian Robin William, antara depresi dan kesedihan)

Penyebab terjadi penyakit jantung koroner ini tidaklah tunggal. Ada banyak faktor penyebabnya, antara lain adalah kolesterol, hipertensi, dan diabetes. ?Kalau kita bicara soal penyakit jantung koroner, penyebabnya memang bukan satu macam, tapi multifaktoral. Biasanya adalah karena kolesterol, turunan, hipertensi, diabetes, dan lainnya,? kata dr. Muhammad Munawar SpJP.

Lalu apa hubungan antara depresi dan penyakit jantung koroner? Menurut tim dokter kepresidenan sekaligus pendiri Rumah Sakit Jantung Bina Waluya ini, sebenarnya tidak ada hubungan yang begitu erat antara depresi dan penyakit jantung.

?Hubungannya sebenarnya tidak begitu erat sekali. Depresi itu mungkin hanya memengaruhi secara tidak langusng,?ujarnya. (Baca: Berkaca dari Robin William, Jangan Abaikan Kesehatan Mental)

Penyakit jantung koroner ini sebenarnya lebih banyak ditemui pada pria yang berusia di atas 40 tahun.?Kalo wanita kan ada hormonal. Nah itu yang melindungi dia. Perempuan bisa terkena, tapi jauh lebih jarang perbandingannya bisa 1:10 mungkin,?sambungnya.

Tak hanya depresi saja yang mempengaruhi kesehatan jantung, kebiasaan buruk yang lain bisa menjadi penyebab terjadinya penyakit koroner ini. Salah satunya adalah merokok.

?Kenapa orang merokok bisa terkena? Karena kolesterol itu kan ada dua. Yang baik, namanya HDL kolesterol di dalam dinding. Nah yang jahat ini, namanya LDL kolesterol yang memang harus kita tekan. Karena semakin tinggi, tentu dia kan semakin mudah masuk ke dalam dinding, lalu teroksidasi segala macam yang pada akhirnya menjadi plak,?terangnya.

Orang-orang yang biasa merokok dan tidak berolahraga, katanya, memiliki HDL rendah. ?HDL ini memang sangat dibutuhkan, supaya jangan sampai kolesterol LDL mengendap di dalam dinding pembuluh darah,?lanjutnya. (Baca: Hindari Anak Duduk di Depan saat Naik Motor)

Depresi memang tidak menjadi pemicu utama terjadinya penyakit jantung koroner. Namun, depresi masuk ke dalam salah satu faktor penyebabnya.

?Jadi dia (depresi) bukan sebagai peran yang menonjol. Depresi barangkali mempengarhui secara tidak langsung mengenai. Masalah kolesterol, HDL-nya dan sebagaianya. Depresi itu terjadi karena lingkungan yang kadang-kadang gak bisa kita hindari karena stress dan semacamnya. Tapi itu bukan penyebab pokoknya karena yang menjadi penyebab utama penyakit jantung koroner ini adalah kolesterol,?jelasnya. (fik)

»

0 comments:

Post a Comment