Batuk Lebih dari Seminggu, Kenali Penyebabnya!

BATUK terkadang memakan waktu lama dalam hal penyembuhannya. Bahkan ada beberapa yang berlangsung lebih dari seminggu. Mengapa?  
Afiono Agung Prasetyo, M.D.,Ph.D selaku peneliti dari Universitas Sebelas Maret (UNS) menjelaskan, batuk yang tidak kunjung sembuh hingga lebih dari satu minggu, biasanya karena tubuh berusaha mengeluarkan sesuatu yang merusak epitel di saluran napas. Epitel di saluran napas yang rusak ini merangsang untuk batuk kembali sehingga ada yang rusak di bagian tersebut.
 
"Oleh karena ada yang rusak di saluran, maka akibatnya batuk akan lebih lama. Tetapi, penyebabnya satu minggu sudah hilang karena virus masuk tubuh membentuk sistem pertahanan adaptif yang akan melawan penyebab penyakit," katanya pada School of Vaccine Journalist di Gedung Dewan Pers Lantai 6, Jl. Kebon Sirih No : 32 - 34  Jakarta Pusat, Senin 18 Agustus 2014.
 
Lalu bagaimana sebenarnya proses tubuh bisa terserang penyakit batuk? Afiono menjelaskan bahwa sebenarnya menginfeksi saluran nafas itu sulit. Hal ini karena di dalam hidung terdapat lendir-lendir lengket yang akan seperti menangkap virus
 
Selain itu, di bagian dalam hidung juga terdapat semacam rambut-rambut kecil yang akan merangsang virus atau bakteri keluar. Afiono mengatakan bahwa bila ukuran rambut-rambut tersebut sedikit lebih besar, maka akan merangsang untuk bersin atau batuk.
 
Lalu, bila menginfeksi saluran napas terbilang sulit, mengapa ada virus yang menginfeksi saluran nafas seperti influensa? Afiono menjelaskan bahwa virus influensa mempunyai properti atau kemampuan mencerna lendir-lendir di dalam hidung. Sehingga, virus influensa bisa menembus hingga menempel ke saluran nafas, sedangkan virus biasa tidak akan bisa.
 
Dengan kata lain, menurut Afiono sebenarnya di saluran napas sebenarnya manusia mempunyai pertahanan yang bagus, namun sayangnya virus atau bakteri bermacam-macam. Sehingga, ada virus atau bakteri yang bisa diatasi dengan sistem pertahanan tersebut, tetapi ada juga yang tidak.
 
"Kalau virus tidak bisa diatasi oleh sistem pertahanan tersebut, maka akan menyebabkan sakit," Afiono menyimpulkan. (Baca: Bolehkah Remaja Konsumsi Obat Penenang?)
(fik)

»

Posted in: