Tuesday, July 22, 2014

Tip Berpuasa Aman bagi Penderita Anemia

Tip Berpuasa Aman bagi Penderita AnemiaBANYAK penderita anemia tetap berpuasa, tapi tidak bisa mengatur menu. Bahkan terkadang asal kenyang. Kondisi seperti ini bisa memerparah penyakit dan membahayakan tubuhnya.

Anemia, kata dr. Deby Vinski, AAMS, specialis anti-aging, adalah keadaan di mana tubuh kekurangan hemoglobin (protein yang mengandung zat besi) dan enitrosit (sel darah paling banyak dan berfungsi membawa oksigen ke jaringan-jaringan tubuh lewat darah), sehingga nutrisi dan oksigen tidak dapat didistribusikan secara optimal ke seluruh tubuh.?Yang paling sering dialami, terutama oleh wanita, adalah karena kekurangan zat besi,?katanya.

Gejala-gejala yang sering muncul, antara lain, mudah lelah, pusing, dan kurang bersemangat. Dalam keadaan cukup berat, timbul rasa pusing disertai mata kunang-kunang. Sedangkan tanda-tanda yang mudah dikenali, antara lain, wajah menjadi pucat, terutama terlihat pada warna bibir, lidah, dan kelopak mata.

Konsumsi makanan sehari-hari yang kurang mengandung zat besi, banyak mengeluarkan zat besi akibat haid atau pendarahan, penyerapan yang kurang, adalah penyebab timbulnya anemia. Kondisi kekurangan darah ini bisa bertambah buruk jika penderita tetap berpuasa dan kurang memperhatikan menu makanannya. (Baca: Kematian sulit didata, upaya pemerintah?)

Anemia, sambungnya, tidak terjadi seketika, tetapi berasal dari proses yang berangsur ?angsur dan lama. Untuk itu, penderita perlu berkonsultasi kepada dokter sebelum parah anemia yang diderita dan memungkinkan atau tidak jika ingin berpuasa. Apabila dokter memperbolehkan penderita berpuasa, penderita anemia harus memperhatikan asupan makan yang dibutuhkan. Jika diperlukan, bisa mengonsumsi vitamin dan obat penambah darah yang disarankan oleh dokter.

Jika dianalisis, penderita anemia sering tidak mampu memenuhi kebutuhan gizi dan kalori dari jadwal makan selama berpuasa. Sebab, penderitanya mengalami kekurangan sel darah merah dalam tubuh, padahal sel-sel darah merah bertugas mengalirkan nutrient ke setiap sel tubuh. Untuk itu, jika tetap ingin berpuasa, penderita perlu memperhatikan asupan makanan yang tepat yang bisa memperkuat kondisi tubuhnya. ?Banyak makan yang mengandung zat besi,?ujarnya.

Menu untuk berbuka maupun sahur harus mengandung cukup zat besi. Sumber zat besi, antara lain, hati, daging, kuning telur, tempe, kacang-kacangan, dan sayur-sayuran yang berwarna hijau tua. Minum juga susu yang diperkaya protein, vitamin, dan mineral sebelum tidur.

Makanan yang paling tepat dikonsumsi bagi penderita anemia pada bulan puasa ini, menurutnya, adalah makanan yang tinggi kalsium, vitamin, serta mineral. Para penderita dianjurkan mengonsumi makan yang mengandung nutrisi-nutrisi penting itu pada saat sahur dan berbuka.? Makanan yang banyak mengandung vitamin B perlu banyak dikonsumsi,?katanya. (fik)

»

0 comments:

Post a Comment