Monday, July 21, 2014

Mabuk Perjalanan ketika Mudik, Minum Obat atau Istirahat?

Mabuk Perjalanan ketika Mudik, Minum Obat atau Istirahat?JELANG Hari Raya, sebagian besar masyarakat Indonesia melakukan tradisi mudik, baik menggunakan kendaraan pribadi maupun transportasi umum. Ketika mengendarai kendaraan pribadi, risiko terkait masalah kesehatan dirasa lebih tinggi.

Salah satu masalah kesehatan yang seringkali dialami oleh pemudik saat menempuh perjalanan, baik sebagai penumpang maupun mengendarai, adalah pusing dan mual. Kita mengenalnya dengan mabuk perjalanan.

Untuk mengantisipasi masalah mabuk perjalanan, kebanyakan orang akan mengonsumsi obat-obatan tertentu. Namun, Direktur Medis Rumah Sakit Mitra Keluarga Depok, Jawa Barat, Dr Sri Widiyaningsih, menyarankan lebih baik berkonsultasi lebih dulu ke dokter sebelum minum obat anti-mabuk. (Baca: Kemenkes Siaga di Sepanjang Jalur Mudik)

?Mabuk kendaraan sebetulnya bisa diantisipasi dengan obat-obatan yang biasa kita minum. Tetapi, lebih baik dikonsultasikan ke dokter dulu untuk menentukan obat apa yang cocok dikonsumsi,? katanya di Jakarta, belum lama ini.

Tujuan dari berkonsultasi ke dokter sebelum mengonsumsi obat anti-mabuk adalah mencegah efek samping yang mungkin timbul. Dr Sri mengatakan bahwa efek samping dari minum obat anti-mabuk adalah mengantuk.

?Efek samping dari obat anti-mabuk biasanya adalah mengantuk sehingga pengemudi harus menghindari obat-obat seperti itu. Jadi, kalau pengemudi mabuk, maka berhenti saja untuk beristirahat,? imbaunya.

Karena itu, Dr Sri menyarankan, yang mengendarai kendaraan tidak hanya satu orang ketika mudik. Sehingga, saat salah satu pengendara sudah mulai mabuk atau kurang fit, bisa dilakukan bergantian.  
(fik)

»

0 comments:

Post a Comment