Thursday, June 19, 2014

Waduh, Satu Ranjang RS di Indonesia ''Diperebutkan'' 1.000 Jiwa

Waduh, Satu Ranjang RS di Indonesia JAMINAN Kesehatan Nasioanal (JKN) sudah berlangsung selama kurang lebih enam bulan. Meski begitu, dalam implementasinya masih ada beberapa kekurangan.

Hal ini seperti disampaikan oleh Dewan Penyantun RS Awal Bros, Prof. Dr. Yos E. Susanto, Ph.D. Menurut pria yang pernah memelajari disiplin ilmu sosiologi tersebut, JKN masih kurang dari sisi sosialisasi.

?Karena masih banyak masyarakat kurang mampu belum sadar kalau mereka bisa memeroleh pelayanan kesehatan dengan JKN. Seharusnya, sosialisasi harus lebih bagus lagi agar semakin banyak masyarakat yang sadar akan haknya memperoleh layanan kesehatan dengan JKN,? katanya saat berkunjung ke redaksi Okezone di Gedung HighEnd, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, belum lama ini.

Prof. Yos juga menilai jika infrastruktur harus dipersiapkan dengan lebih baik lagi, terutama soal fasilitas kesehatan (faskes). Misalnya saja, kemungkinan tempat-tempat tidur yang masih kurang. Sebab, satu tempat tidur di rumah sakit Indonesia ?diperebutkan? 1.000 penduduk. (Baca: Dukung JKN, IPMG Produksi Beragam Obat)

?Kalau nanti semua orang benar-benar harus mempunyai akses dengan JKN, apakah infrastruktur dan SDM-nya sudah siap? Misalnya, seseorang boleh menggunakan BPJS Kesehatan, tetapi akses atau rumah sakitnya dan ketersediaan dokter spesialisnya bagaimana? Jadi, semua harus dipersiapkan dengan baik,? jelasnya.

?Meski begitu, harus diakui program JKN memang cukup bagus karena memberikan akses kesehatan yang lebih mudah kepada masyarakat, artinya kebutuhan mereka bisa terpenuhi,? tutupnya. (fik)

»

0 comments:

Post a Comment