Wednesday, June 4, 2014

Mau Ikut Program Bayi Tabung RSHS, Siapkan Rp49 Juta!

Mau Ikut Program Bayi Tabung RSHS, Siapkan Rp49 Juta!BAGI Anda yang sudah menikah dan belum memiliki keturunan, ada cara bisa memilikinya dengan program bayi tabung. Salah satu yang menawarkan program ini adalah Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Kota Bandung, Jawa Barat.

Ada berbagai masalah yang membuat pasangan suami-istri sulit memiliki anak, di antaranya gangguan ovulasi dan sperma. Untuk program bayi tabung, RSHS memiliki Aster Fertility Clinic. Klinik ini merupakan pelopor pelayanan bayi tabung di Jawa Barat.

Selain program bayi tabung, ada juga program lain agar Anda memiliki keturunan, disesuaikan dengan permasalahan yang dialami. Biaya mengikuti program bayi tabung sendiri mencapai puluhan juta rupiah.

"Untuk program bayi tabung, standar (harganya) sekira Rp49 juta," kata Kepala Aster Fertility Clinic, dr Hartanto Bayuaji, di RSHS, Bandung, Jawa Barat, Rabu (4/6/2014).

Dibanding rumah sakit lain, ia mengklaim biaya program bayi tabung di RSHS lebih terjangkau. "Kita bisa dibilang lebih murah," ungkapnya.

Meski lebih murah, ia menjamin pelayanan yang diberikan tetap akan maksimal. "Apakah ada sesuatu yang dikorbankan dengan biaya lebih murah? Tidak ada," ucap Hartanto.

Sejak dibuka pada 2005, Aster Fertility Clinic sudah melayani sekira 500 pasien program bayi tabung. Dari jumlah itu, sekira 36 persen mengalami kehamilan.

Meski hamil, pasien belum tentu melahirkan anak. Pasalnya, kehamilan mereka sama seperti kehamilan pada umumnya yang memiliki peluang masalah keguguran dan lainnya. Dari 500 pasien, sekira 20 persen di antaranya berhasil hamil dan melahirkan anak.

Salah satu pasutri yang berhasil mengikuti program bayi tabung di RSHS adalah Deny dan Sri Nurhayati. Mereka kini sudah memiliki anak laki-laki bernama Irsyad Albar Sandara yang lahir pada 17 Agustus 2013.

"Alhamdulillah, senang banget bisa punya anak," tutur Sri Nurhayati.

Ia lalu bercerita soal biduk rumah tangga yang dilalui empat tahun tanpa kehadiran anak. "Perasaan hambar, pengen cepat-cepat saja punya anak," jelasnya.

Setelah berkonsultasi dengan dokter, ia disarankan mengikuti program bayi tabung di RSHS. Program pertama pun diikuti, tapi gagal. "Ini yang kedua, Alhamdulillah berhasil," tandas Sri. (ftr)

»

0 comments:

Post a Comment