Wednesday, June 18, 2014

Lagi Depresi, Pria Lebih Berisiko Salahgunakan Napza

Lagi Depresi, Pria Lebih Berisiko Salahgunakan NapzaGANGGUAN bipolar bisa berakibat pada penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya (Napza). Untuk kasus ini, seorang pria dengan gangguan bipolar lebih berisiko menyalahgunakan napza dibandingkan wanita. Apa pasal?

Wakil Ketua Seksi Bipolar dan Gangguan Mood dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI), Dr dr Nurmiati Amir, SpKJ (K), mengatakan bahwa terjadinya penyalahgunaan Napza pada pasien gangguan bipolar dapat disebabkan oleh gejala mood yang menderanya. Misalnya, ketika depresi, pasien gangguan bipolar cenderung memanfaatkan Napza untuk mengobati diri sendiri untuk menghilangkan rasa sedih, murung, dan tidak bisa tidur. Ini terjadi terutama pada laki-laki.

?Karena laki-laki lebih sering melakukan perilaku berisiko. Ketika mania (gejala mood-red) itu datang, mereka lebih sering pergi ke diskotik sehingga berisiko tinggi menyalahgunakan Napza sedangkan perempuan lebih suka ke mal atau pusat perbelanjaan,? katanya pada seminar bertema "Meningkatkan Kepedulian terhadap Gangguan Bipolar dalam Kaitannya dengan Pemakaian NAPZA" di Hotel JW Marriott, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (18/6/2014).

Namun, menurut Dr Nurmiati, penyalahgunaan Napza juga bisa mencentuskan terjadinya gangguan bipolar. Keterpaparan secara kronik dengan Napza atau berulang-ulang dapat mencetuskan gangguan bipolar karena efek biologik, yakni terjadinya sensitisasi dan mekanisme kindling.

?Berulangnya penggunaan penyalahgunaan zat menyebabkan gejala putus zat semakin berat sehingga semakin sulit berhenti dari zat,? tutupnya. (ftr)

»

0 comments:

Post a Comment