Tuesday, June 17, 2014

Kepala BKKBN: Situasi Kependudukan Perlu Penanganan Intensif

Kepala BKKBN: Situasi Kependudukan Perlu Penanganan IntensifSITUASI kependudukan di Indonesia masih perlu penanganan yang intensif saat ini. Pasalnya, jumlah penduduk Indonesia terus bertambah.

Demikian disampaikan Kepala BKKBN Fasli Jalal dalam pembukaan Seminar Nasional Analisis Dampak Kependudukan Terhadap Pembangunan Tahun 2014 di Ruang Rapat Kantor BAPPENAS, Rabu (17/6/2014). Menurutnya, seminar ini diharapkan dapat membekali BKKBD dari berbagai provinsi dengan pencerahan wawasan dalam rangka implementasi program Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pembangunan Keluarga (KKBPK). (Baca: Bina Keluarga BKKBN Bekali Remaja Pendidikan Seks Sehat)

Tujuan besarnya, BKKBN bisa mengatasi tantangan 2014 ini, seperti target yang masih sedang dikejar lewat Millennium Development Goals (MDGs) serta pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahap ke-2, yaitu periode 2010-2014, terkait bidang kesehatan reproduksi dan keluarga berencana (KB). (Baca: Sukseskan KB, Pemerintah Hanya Tanggung Tiga Anak)

"Hasil Sensus Penduduk tahun 2010 menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia 237,6 juta jiwa. Sementara, hasil proyeksi penduduk Indonesia 2010 sampai 2035 mengindikasikan laju pertumbuhan penduduk hasil proyeksi kilas balik 2010 sampai 2000 mencapai 1,52 persen per tahun pada periode tahun 2000 ke 2010, sesuai data BPS tahun 2013. Angka kelahiran total stagnan pada angka 2,6 anak per wanita selama 10 tahun terakhir dari data SDKI (Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia-red) tahun 2007 dan 2012," ungkapnya di depan para narasumber seminar dan awak media.

Fasli melanjutkan, dari sisi kualitas penduduk, Indonesia juga masih mengalami permasalahan kualitas penduduk rendah. Berdasarkan Laporan Pembangunan Manusia (Human Development Report) UNDP tahun 2013, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Index (HDI) Indonesia berada di posisi ke-121 dari 187 negara di dunia. Rata-rata angka harapan hidup penduduk Indonesia sekira 69,8 tahun. (Baca: BKKBN Baiknya Tak Hanya Tekankan Jumlah Anak)

"Rata-rata lama bersekolah penduduk Indonesia usia 25 tahun ke atas baru mencapai 5,8 tahun. Ini berarti sebagian besar penduduk Indonesia bahkan tidak lulus Sekolah Dasar (SD)," simpulnya. (ftr)

»

0 comments:

Post a Comment