Monday, June 16, 2014

Kawasan Sudirman-Thamrin Rawan Penularan DBD?

Kawasan Sudirman-Thamrin Rawan Penularan DBD?ANGKA kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Provinsi DKI Jakarta terbilang tinggi, yakni di atas 5.000 dari kurun Januari hingga Mei 2014. Tingginya angka tersebut diakibatkan sulitnya memberantas penyebaran virus dengue yang sering terjadi di luar tempat tinggal warga.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, dr Dien Emawati, M.Kes, mengatakan bahwa penularan virus dengue tidak hanya terjadi di lingkungan tempat tinggal warga. Ini juga terjadi di lingkungan sekolah, perkantoran, bahkan berbagai sarana kesehatan.

?Banyak masyarakat yang komplain karena justru banyak nyamuk di sarana-sarana kesehatan, termasuk rumah sakit. Sejak itu, saya meminta kepada seluruh jajaran rumah sakit yang ada di DKI Jakarta tidak boleh lagi ada bak di kamar mandi. Kenapa? karena mengurasnya susah. Tetapi, kalau airnya hanya di ember akan lebih mudah mengurasnya," katanya di Jakarta, baru-baru ini.

Selain di sarana kesehatan, lingkungan perkantoran juga sering menjadi tempat penularan virus dengue. Namun, dr Dien mengatakan bahwa pemberantasan sarang nyamuk (PSN) pembawa virus dengue di lingkungan perkantoran masih sulit dilakukan. (Baca: Jakarta Terancam Wabah DBD)

?Sekarang, siapa yang bisa masuk ke gedung-gedung perkantoran di Sudirman, Thamrin, atau Kuningan untuk melakukan PSN? Seluruh pemilik kantor awalnya memang menerima, tetapi pemantauannya sulit. Jadi, bukan tidak mungkin jika daerah elit dan bersih tersebut menjadi tempat penularan DBD,? paparnya.

Seperti kita ketahui, nyamuk pembawa virus demam berdarah, yakni aedes aegypti, hidup dan berkembang biak di lingkungan atau genangan air bersih. Karenanya, kita harus mewaspadai wadah-wadah yang mungkin bisa tergenang air sehingga menjadi sarang nyamuk.  
(fik)

»

0 comments:

Post a Comment