Thursday, June 19, 2014

Jangan Remehkan Depresi Paska Melahirkan!

Jangan Remehkan Depresi Paska Melahirkan!WANITA berisiko mengalami depresi paska melahirkan karena hormon yang tidak stabil. Depresi paskamelahirkan tidak boleh dianggap remeh karena bisa berujung pada gangguan bipolar.

Wakil Ketua Seksi Bipolar dan Gangguan Mood lainnya dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI), Dr dr Nurmiati Amir, SpKJ (K) mengatakan, penurunan hormon estrogen secara tiba-tiba bisa menyebabkan depresi, termasuk setelah melahirkan. Depresi tersebut bisa saja menghilang setelah hormon kembali seimbang.

"Depresi paska melahirkan harus tetap kita perhatikan karena tidak jarang ini memang bipolar. Jadi, apa tanda-tanda depresi yang mungkin menjadi bipolar? Bipolar harus ada episode manik, kalau hanya depresi belum disebut bipolar," katanya di Hotel JW Marriott, Kuningan, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

Lebih lanjut, Dr Nurmiati menjelaskan bahwa depresi pada wanita paska melahirkan bisa sampai tidak mempunyai keinginan untuk makan sama sekali. Selain itu, menurutnya, jika wanita depresi paska melahirkan memiliki rasa bersalah yang berat dan timbul keinginan bunuh diri serta ada gangguan psikotik, maka harus diwaspadai gangguan bipolar.

Gangguan psikotik merupakan kemampuan menilai realitanya terganggu atau menilai sesuatu tidak masuk akal dan bersikukuh memertahankannya serta berhalusinasi. Dr Nurmiati menegaskan bahwa bila depresi disertai gangguan psikotik, maka kemungkinan bipolar menjadi lebih besar.

"Jadi, tidak bisa kita menganggap remeh depresi paska melahirkan. Mungkin bisa hanya bipolar paska melahirkan yang akan hilang dengan sendiri atau mungkin juga depresi bipolar, hanya belum muncul maniknya," simpulnya.(Baca: Waktu-waktu wanita alami gangguan mood)
 
(fik)

»

0 comments:

Post a Comment