Friday, June 6, 2014

Hipertensi saat Remaja Lebih Berisiko Pikun di Usia Lanjut

Hipertensi saat Remaja Lebih Berisiko Pikun di Usia LanjutTEKANAN darah tinggi alias hipertensi biasanya terjadi pada orang dewasa, yang turut memunculkan risiko penyakit jantung, ginjal, serta kebutaan. Hipertensi yang menyerang orang muda ternyata berdampak hingga ke usia lanjut.

Sebuah penelitian menemukan bahwa hipertensi di usia remaja dapat memengaruhi daya ingat dan kinerja berpikirnya saat lanjut usia. Temuan ini menunjukkan bahwa tekanan darah di awal-awal usia remaja berhubungan dengan riwayat penyakit tekanan darah tinggi di usia dewasa.

Penelitian juga menunjukkan bahwa tekanan darah sistolik lebih tinggi dan tekanan darah distolik harus disalahkan terhadap peningkatan risiko lesi o tak serta perdarahan pada otak kecil. Menurut para peneliti, kondisi tersebut sering terlihat pada orang-orang yang memiliki riwayat hipertensi di usia remaja.

Misalnya, penelitian ini mengatakan bahwa seseorang yang tidak memiliki riwayat tekanan darah tinggi di usia remaja akan memiliki tekanan darah distolik tinggi pada usia lanjut. Dan, 50 persen lebih mungkin mengalami lesi otak dibandingkan mereka dengan tekanan darah distolik rendah di usia tua.

Namun, pada orang dengan riwayat tekanan darah tinggi di usia remaja, maka tekanan darah distolik lebih rendah di usia lanjut, dikaitkan dengan volume total otak yang lebih kecil. Hal ini juga tercermin dalam memori dan tes kinerja berpikir. Misalnya, pada orang dengan hipertensi di usia remaja memiliki tekanan darah distolik lebih rendah, berhubungan dengan skor memori 10 persen lebih rendah.

?Orangtua tanpa riwayat tekanan darah tinggi, tetapi ketika remaja memiliki tekanan darah tinggi berada pada penin gkatan risiko lesi otak. Di sisi lain, orangtua dengan riwayat tekanan darah tinggi, tetapi saat remaja tekanan darahnya lebih rendah, mungkin memiliki kerusakan organ yang lebih luas dan berisiko mengalami penyusutan otak dan daya ingat,? kata penulis penelitian, Dr Lenore J. Launer, dari National Institute on Aging, seperti dikutip Huffingtonpost, Sabtu (7/6/2014).

Untuk studi ini, para peneliti memeriksa tekanan darah sekira 4.000 peserta pada usia 50 tahun, dan pemeriksaan dilanjutkan ketika mereka berusia 76 tahun. Para peserta menunjukkan kerusakan pada pembuluh darah kecil di otak ketika menjani pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI).

Sementara itu, untuk dietahui sekira satu dari tiga orang dewasa di Amerika Serikat memiliki tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi sering disebut sebagai ?silent killer? karena terkadang tidak menunjukkan gejala awal. Selain itu, penelitian lain yang dirilis awal tahun ini menemukan bahwa tekanan darah tinggi dis ertai diabetes di usia remaja berkontribusi terhadap berkembangnya demensia ketika lanjut usia. (fik)

»

0 comments:

Post a Comment